JAILOLO – Gelar apel siaga yang digelar secara serentak se Indonesia, Sabtu (13/04/2019), Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, mengingatkan, sebelum pemungutan dan penghitungan suara di tanggal 17 April, terlebih diperhadapkan tugas mengawasi masa tenang terhitung sejak tanggal 14 -16 (H-1) pencoblosan.
Dalam masa ini merupakan, fase krusial pelaksanaan pemilu karena menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk Bawaslu dan peserta pemilu.
“Berdasarkan, pengalaman kita pemilu sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik-praktik kecurangan, politik uang, propaganda Isu SARA, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan diantara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta pemilu,” ucap Ketua Bawaslu Halbar, Alwi Ahmad saat membacakan, sambutan Ketua Bawaslu RI.
Menurutnya, praktik-praktik seperti itu tentu mengancam keutuhan bangsa seperti diketahui salah satu di antaranya persoalan klasik, sering kita hadapi kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara memenangkan kontestasi politik, termasuk melibatkan uang dalam jumlah tidak rasional untuk memengaruhi pilihan masyarakat.
“Politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan. Oleh karena itu, seluruh jajaran pengawas pemilu bersama-sama dengan masyarakat kita tolak dan lawan politik uang, demi pemilu yang bersih, berintegritas dan bermartabat,” tuturnya.
Lanjutnya, itulah mengapa, gelaran, Apel Patroli Pengawasan Anti Politik Uang Pada Masa Tenang, Hari ini seluruh Bawaslu Provinsi dan Bawaslu kabupaten kota mulai dari Sabang sampai Nerauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote berdiri serentak sebagai tanda kesiapan untuk mengawasi tahapan puncak dalam pemilu tahun 2019.
Dengan tujuan membunyikan alarm atas kesiapan pengawas dalam melakukan pencegahan, gerakan patroli pengawasan ini dapat kita maknai sebagai gerakan etik dan moral berbasis keyakinan Bawaslu bahwa Indonesia sanggup mendemonstrasikan suatu keunggulan berdemokrasi pada basis karakter sejati anak bangsa yang beradab, cinta perdamaian, menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, menghargai setiap perbedaan diantara sesama anak bangsa.
“Keyakinan itulah melalui patroli masa tenang, kita tidak sekadar melakukan pengawasan tetapi sekaligus menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia, sebab pemilu bukanlah sekadar kontestasi politik dan sirkulasi elit, namun lebih dari itu ia merupakan dialektika yang menempatkan anak bangsa sebagai subjek dalam ruang pemaknaan demokrasi nyata dan kontekstual,” jelasnya dalam sambutan.
Atas nama Bawaslu RI, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Bawaslu di seluruh penjuru nusantara. Atas kerja keras dan usaha sungguh-sungguh untuk menunaikan panggilan mulia sebagai pengawal demokrasi. mulai hari ini kita akan bergerak serempak di seluruh wilayah pengawasan, dan karena itu, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019, memuat hasil penilaian terhadap potensi pelanggaran dan kerawanan, menjadi instrument handal untuk menyikapi berbagai problem yang sudah disebutkan.
Untuk Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), apel siaga tersebut melibatkan seluruh jajaran Bawaslu, dari tingkat kabupaten hingga desa, dipusatkan dalam dua titik, yakni di wilayah Jailolo, dipimpin Ketua Bawaslu Halbar, Alwi Ahmad dan Kordiv HPP Aknosius Datang sementara kecamatan Ibu, di pimpin Kordiv PHL, Muhammadun Hi Adam dan Kepala Kordinator Sekertariat Bawaslu Halbar, Hariyanto M.Taher. (UK)