TERNATE – Dr. Yuyun Elizabeth Patras (42), lahir di Ternate tepatnya 27 Juli 1977. Pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) di SD Inpres Tanah Tinggi 2 Ternate, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Ternate, dan SMAN 1 Ternate tahun 1992, lulus tahun 1995.
Jumat 20 September 2019, mengisi kuliah umum bidang studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Khairun Ternate, atas undangan Prodi PGSD Universitas Khairun. Sahabat masa kecilnya, Darmawati Hadi S.Pd, M.Pd, yang menjabat sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Dasar di Universitas Khairun saat memberikan kata sambutan, memberikan penegasan bahwa nara sumber kuliah umum hari ini adalah betul teman sekelasnya, “Ketika duduk dibangku sekolah dasar dan kami berdua sering berkompetisi dalam meraih prestasi,” kenang Darmawati.
Kuliah umum berlangsung di aula mini kampus PGSD di Jalan Bandara Babullah Ternate sekira pukul 14.00 waktu Indonesia timur. Mengambil tema, Peran Pendidikan Dasar dalam Mewujudkan Generasi Unggul Mandiri dan Berkarakter di Era Industri 4.0.
Dalam kuliah umum yang berlangsung kurang lebih tiga jam, Yuyun, begitu sapaan akrabnya, menyampaikan materi dengan enerjik, tak jarang tanya jawab diselingi tawa dan candaan yang membuat kuliah umum itu berlangsung santai. Tak tampak kesan tegang, suasana mengalir akrab.
Usai mengisi materi, para mahasiswa langsung berebutan melakukan swa foto dengan Ibu Dosen. Ia tentu saja melayani satu persatu mahasiswa dengan senang hati.
Ditemui media ini, Yuyun mengatakan, “Senang dan bangga bisa melihat mahasiswa yang semangat dan punya komitmen dalam melanjutkan studi. Mahasiswa sangat aktif dan merasa sangat haus belajar dan punya rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga sesi pertanyaan, mereka berebut untuk bertanya,” ujarnya sambil tersenyum.
Saat ditanya bagaimana perasaannya pulang ke kampung halaman dan menjadi dosen tamu, setelah sekian lama merantau, ia bertutur, “Pulang ke Ternate pernah tahun 2014 tetapi belum sepenuhnya berkeliling kota Ternate. Sekarang tahun 2019 bisa berkeliling Kota Ternate. Kemajuan Kota Ternate sangat pesat. Tempat wisata yang sangat indah yang punya potensi untuk menarik wisatawan. Sentra Ekonomi menjamur, pusat kuliner, toko souvenir, pasar baru berkembang dan masih banyak lagi kemajuan lainnya. Senang dan bangga menjadi Putera Ternate,” cetusnya.
Putri bungsu dari pasangan Julianus Patras dan Laodicia Salmon Waroka, ini ternyata punya sejumlah prestasi memukau. Sederet buku pernah di tulis maupun disunting antara lain Berani Bicara Pendidikan, The Finding Of Educational Research (2015), Implementasi Evaluasi Kebijakan Mutu di Perguruan Tinggi (2016). Best Practice Pendidikan (editor) 2017. Best Practice Pendidikan Unpak dan SIS Singapore (editor) 2018, Landasan Teori Manajemen/Administrasi Pendidikan (2018), SDM (Editor) 2019.
Sementara catatan pendidikan yang sudah dilaluinya, adalah, Agustus 1995 – Des 2001 Sarjana Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI Bandung (Akreditasi A).
Agustus 2009 – Sept 2011 Program Magister Manajemen Pendidikan, Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Akreditasi A).
Pendidikan Agustus 2012 – Sept 2015 Program Doktor Manajemen Pendidikan, Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (Akreditasi A).
Saat ini, ibu satu anak itu, menjadi salah satu dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Prodi PGSD dan Prodi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor. Kurang lebih sudah delapan (8) tahun ia mengabdi di sana dengan komitmen, sesuai visi universitas tersebut yaitu mendidik mahasiswa yang menimba ilmu di universitas tersebut, agar menjadi mahasiswa yang unggul, mandiri dan berkarakter.
Jabatan yang saat ini diembannya adalah Kepala pusat Kantor Urusan Internasional Universitas Pakuan dan Ketua 1 Ikatan Sarjana Administrasi Pendidikan Kota Bogor.
Saat ditanya apa rencana selanjutnya, Yuyun lugas menjawab, “Mengajar, meneliti dan mengabdi pada masyarakat akan tetap dijalankan sesuai tupoksi dosen menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi”.
Ibu dari Matthew Timothy Rustandi (17), ini diakhir wawancara mengatakan, “Salah satu harapan saya, bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk mengajar membuat best practice, karena dengan best practice guru banyak yang merasakan manfaat dan mendapatkan solusi permasalahan yang terjadi di kelas,” tandasnya. (Wied)