MOROTAI – Dalam rangka operasi rutin bulan tertib lalu lintas, Satlantas Polres Pulau Morotai bersama Dishub Morotai menggelar operasi Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD) menjelang pelaksanaan operasi Lilin Kieraha 2019.
Operasi K2YD yang sudah berjalan selama empat hari, sejak tanggal 14 hingga tanggal 17 Desember 2019, Satlantas Polres Morotai berhasil menjaring sebanyak 100 kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
”Memang dari Polda memberikan target 200 kendaraan, namun di hari keempat ini kami sudah menjaring 100 kendaraan. Mudah-mudahan dengan sisa waktu empat hari kedepan ini kami bisa mencapai target yang sudah di berikan,” ucap Bribka Lodewik Tonga, Kanit Trujawali Satlantas Pulau Morotai, saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Selasa (17/12).
Dijelaskan, ”Sejumlah pelanggar yang kami dapatkan itu, yang pertama pengendara motor tidak memakai helm, kedua plat nomor kendaraan, ke tiga kecepatan, ke empat mengendarai sambil mengunakan hanphone, ke lima knalpot racing. Ini menjadi target utama, guna mengantisipasi operasi lilin menyambut natal dan tahun baru,” jelasnya.
Lanjutnya, ”Selain itu, kecapatan untuk berkendaraan di dalam kota 40 Km/jam, kemudian mengantisipasi orang yang mengkonsumsi miras saat mengendarai kendaraan,” jelasnya.
Menurutnya, ”Operasi K2YD ini juga dalam rangka Cipta Kondisi (Cipkon) menjelang operasi lilin dan mendukung program pemerintah dalam bidang penerimaan pajak Ditlantas dan Satlantas Polres jajaran sejak tanggal 14 hingga 21 Desember 2019.
Jadi untuk sasarannya itu pajak kendaraan mati dan helm, sementara untuk keseluruhan rata-rata pelanggaran itu hanya helm, kemudian untuk surat-surat kendaraan itu hanya pajak, namun para pengemudi beralasan dari pihak Samsat belum menerbitkan STNK perpanjangan,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, ”Kami dari kepolisian khususnya lalu lintas selalu mengadakan kegiatan penyuluhan, baik di gereja maupun masjid, sekolah-sekolah maupun di pangkalan, dan kegiatan ini rutin kami lakukan,” terangnya.
Disentil apakah dalam operasi K2YD ini banyak ASN yang terjaring, dirinya mengaku bahwa, ”Untuk ASN sendiri paling banyak terjaring itu di waktu operasi Zebra, namun pada operasi K2YD kali ini ASN sudah patut berlalu lintas sehingga tidak banyak yang terjaring, dan sejumlah kendaraan dinas yang kami dapatkan itu surat-surat mereka juga sudah lengkap,” akunya.
Ditambahkan, ”Dalam operasi K2YD ini ada 10 sasaran yang kami terapkan yakni, helm, sabuk keselamatan, STNK/pajak mati dan TNKB mati, lawan arus, kecepatan tinggi, bawa kendaraan sambil telepon dan SMS, penggunaan rotator tidak sesuai peruntukkan, dalam keadaan mabuk bawa kendaraan, pelanggaran komponen pendukung, dan bawa motor anak di bawah umur dan goncengan tiga,” pungkasnya.(Ical)