TIDORE KEPULAUAN – Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan, Ismail Dukomalamo mengimbau kepada guru untuk tetap mengawasi para siswa agar tetap belajar dari rumah, selama perpanjang libur sekolah terhitung tanggal 1 (Rabu kemarin) sampai 14 April 2020, sesuai dengan Instruksi Walikota Nomor : 420/348/01/2020, tanggal 31 Maret, tentang tindak lanjut pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (COVID-19) di satuan Pendidikan Kota Tidore Kepulauan.
“Terkait dengan libur ini, saya harapkan karena ini kan belajar dari rumah, bukan belajar di rumah, tapi dari rumah. Belajar dari rumah berarti komunikasi antara guru dan siswa melalui internet atau komunikasi online kan begitu. Kalau belajar di rumah ya tong belajar di rumah tanpa ada pengawasan guru, tapi ini kan belajar dari rumah berarti ada pengawasan dari guru,” kata Kadis, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis Kamis (02/04/2020).
Selain guru, Kadis Pendidikan juga meminta kepada orang tua siswa dan masyarakat agar turut serta memantau aktivitas siswa selama perpanjang libur sekolah ini, sehingga dapat membantu pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona.
“Saya harapkan agar himbauan pemerintah, kebijakan pemerintah ini harus didukung oleh orang tua, didukung oleh masyarakat sehingga terkait dengan pencegahan virus ini bisa teratasi,” ujarnya.
Dirinya juga mengharapkan kepada masyarakat, khususnya yang memiliki usaha warnet agar bisa membatasi aktivitas dengan menjaga jarak aman (safe distancing).
“Kalau ada siswa yang tidak punya internet di rumah, kalau misalnya seperti itu, maka yang punya warnet harus atur jarak,” kata kadis.
“Kemudian tidak buka di malam hari, artinya yang punya warnet harus ikut himbauan pemerintah, malam hari tidak perlu di buka, buka di siang hari saja karena semua aktivitas di malam hari dibatasi, orang besar saja dibatasi apalagi anak sekolah,” kata kadis, menambahkan.
Dirinya pun menegaskan dengan tambahan libur ini, bukan semua aktivitas dihentikan, tapi para siswa belajar dari rumah. Artinya, belajar dari rumah sepanjang libur itu ada komunikasi antara orang tua dengan guru, guru dengan siswa. “Jadi komunikasinya tetap berjalan,” tandasnya. (SS)