Beranda Maluku Utara Reformer Muhammad Fadli Abukasim, S.STP., M.Si Tawarkan Kolaborasi Pariwisata untuk Transformasi Unggulan...

Reformer Muhammad Fadli Abukasim, S.STP., M.Si Tawarkan Kolaborasi Pariwisata untuk Transformasi Unggulan Layanan Pemasaran

75
0

TERNATE – Dalam rangka implementasi aksi perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator tahun 2024, Dinas Pariwisata mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Meeting Room Hotel Bukit Pelangi dipimpin oleh Muhammad Fadli Abukasim, S.STP., M.Si selaku reformer.

Diskusi ini mengangkat tema “Transformasi Unggulan Layanan Pemasaran melalui Kolaborasi Pariwisata,” atau TUALA LIPA, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi pemasaran pariwisata berbasis teknologi digital dan kolaborasi stakeholder.

Muhammad Fadli Abukasim, S.STP., M.Si, sebagai reformer dan inisiator aksi perubahan ini, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam memajukan industri pariwisata di Kota Ternate.

“Kolaborasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam pemasaran pariwisata. Melalui FGD ini, kami berupaya merumuskan langkah-langkah strategis yang inovatif dan berbasis teknologi,” ujarnya.

Tujuan utama dari FGD ini adalah :

1. Identifikasi Tantangan dan Peluang : Mengidentifikasi berbagai tantangan dalam pemasaran pariwisata dan peluang yang dapat dimanfaatkan melalui kolaborasi dan inovasi digital.

2. Penyusunan Strategi Pemasaran Terpadu : Merumuskan strategi pemasaran yang mengintegrasikan branding, promosi, dan penyebaran informasi pariwisata melalui platform digital.

3. Penguatan Kolaborasi dengan Stakeholder : Membangun sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, akademisi, dan komunitas lokal untuk mendukung implementasi aksi perubahan ini.

Semantara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rustam Pandjab Mahli, S.Pd mengapresiasi inisiatif reformer dan menekankan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan efektivitas pemasaran pariwisata. “Transformasi layanan pemasaran pariwisata membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan adanya FGD ini, kita berharap dapat merumuskan strategi yang tepat untuk menjawab tantangan pemasaran pariwisata di era digital,” tuturnya.

Para peserta FGD memberikan berbagai masukan berharga, termasuk pentingnya pemanfaatan media sosial dan aplikasi mobile untuk promosi pariwisata, serta perlunya peningkatan infrastruktur digital di destinasi wisata. Semua masukan ini akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan strategi dan implementasi aksi perubahan.

Muhammad Fadli Abukasim, selaku reformer dalam penutupannya, mengatakan optimismenya terhadap hasil FGD dan komitmen semua pihak yang terlibat. “Dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai stakeholder, kita dapat mewujudkan layanan pemasaran pariwisata yang unggul dan inovatif. Ini adalah langkah awal menuju transformasi yang lebih besar,” pungkasnya. (TP/Rls)