GN-Ternate, Proyek Sustainable Ecosystem Advanse (SEA) yang di danai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau United States Agensy For International Development (USAID) melaksanakan Proyek Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia selama lima tahun yang mendukung Pemerintah Indonesia untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan tata kelola sumberdaya kelautan di tingkat lokal, Provinsi dan Nasional.
Proyek USAID SEA di laksanakan oleh Tetra Tect dan konsorsium mitra yang terdiri dari Wildlife Conservation Society (WCS), Coral Triangle Center (CTC, dan WWF-Indonesia (WWF) yang akan melaksanakan kegiatan di Provinsi Papua Barat, Maluku, Maluku Utara.
Program kerja USAID SEA akan di laksanakan di lima Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara yaitu Kabupaten Morotai, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kota Ternate, dan Kota Tidore kepulauan yang akan di mulai secara intensif di mulai pada Bulan Oktober 2016.
Program USAID SEA memiliki lima pilar program utama yaitu pengelolaan perikanan dan konservasi yang berkelanjutan, peningkatan kapasitas pengelolaan, penguatan kebijakan dan peraturan, pengembangan insentif dari keterlibatan masyarakat dan pengelolaan serta meningkatkan partisipasi berbagai pihak dalam kegiatan pengelolaan perikanan dan konservasi.
Dalam acara sosialisasi rencana kerja tahun pertama program USAID SEA yang di laksanakan di Ternate dari tanggal 8-18 November 2016 di Hotel Batik jalan , Manager Program Kelautan WCS-IP, Yudi Hediana mengatakan, “program yang akan di laksanakan di lima Kabupaten di Maluku Utara akan di titik beratkan untuk, mendukung peguatan konservasi dan pemanfaatan sumberdaya laut yang berkelanjutan dengan cara mereformasi pengelolaan perikanan dan mempromosikan kawasan konservasi perairan untuk meningkatkan produksifitas perikanan, ketahanan pangan, mata pencaharian yang berkelanjutan di wilayah kerja proyek, mendukung penguatan peran dan kapasitas daerah untuk mempromosikan upaya konservasi dan perikanan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Thamrin Ali Ibrahim sebagai Project Leader North Maluku dalam wawancaranya mengatakan, “ Sebagai pimpinan project di Maluku Utara akan memastikan seluruh tahapan serta proses pekerjaan yang dilakukan selama 5 tahun akan mengkoordinasikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/ kota serta multi stackholder agar bersinergi dalam melaksanakan setiap tahapan dalam proses project ini. Harapan saya project ini akan membantu Pemerintah Daerah terutama Masyarakat Maluku Utara dalam percepatan pembangunan sektor perikanan dan kelautan di Maluku Utara demi untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara Buyung Radjiloen dalam keterangan persnya mengatakan “ kami berharap bahwa melalui program ini, USAID SEA dan WCS dapat melakukan penguatan kelompok masyarakat agar lebih proaktif melakukan pengawasan kawasan konservasi dari kegiatan-kegiatan yang merusak, supaya asset daerah dapat kita jaga bersama untuk kesejahteraan masyarakat ke depan”.(chand)