TERNATE – Pementasan tarian Sogoroho atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tarian pembersihan, masyarakat Maluku Utara mengenalnya dengan nama Tarian Salai Jin.
Tarian tersebut dipentaskan oleh sanggar kuntum mekar SMP Islam Kota Ternate, pada saat kegiatan sarasehan kebudayaan daerah Maluku Utara, yang diselengarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Ternate Di Hotel Boulevard, kelurahan Gamalama, Ternate Tengah.
Tarian tersebut mampu menghipnotis seluruh ruangan, hingga suasana tampak hening sesaat. Seorang pimpinan penari dengan membawa menyan (dupa), membuat suasana dalam ruangan syarat makna. Aroma ruangan berubah, musik terus iringi para penari dengan bunyi nada yang teratur, langkah demi langkah terus berjalan menuju ke depan tetamu.
Selain itu, pakaian para penari yang didominasi warna kuning di balut perhiasan tradisional di bagian mahkota, sebagian penari menggunakan ngana-ngana (senjata tradisional masyarakat Maluku Utara).
Ridwan Dero budayawan Malut, saat ditemui media ini mengungkapkan, Di Ternate disebut sebagai Tarian Salai Jin, kalau pada jaman dahulu, belum ada dokter, pengobatan tradisional itu melalui jin, mereka melakukan pengobatan itu melalui roh-roh dari pada Jin.
“Nanti yang menjadi tetua yang mengobati itu misalnya sudah mengobati lebih dari, 10 atau 20 orang kemudian tiba 1 tahun kemudian, dilakukan upacara Salai Jin, jadi jin-jin itu mereka keluar ada beberapa jin merasuki para penari, baru mereka melakukan sebuah ritual budaya untuk memberikan makan pada jin itu,” jelas pria yang juga merupakan imam besar Mesjid Kesultanan Ternate itu.
Menurutnya, kalau sekarang kita kembali ke agama terkadang orang, tidak mengakui agar hal itu dilakukan, tetapi kalau kita kembali kepada isi Al’Quran, didalam Al’Quran itu kan bangsa jin itu diciptakan oleh Allah SWT.
“Akan tetapi seiring perkembangan Jaman Salai Jin juga digunakan sebagai Tarian Pembersihan, atau tarian penyambutan,” pungkasnya. (HT)