HALUT – Datangnya pasangan calon gubernur (Cagub) Maluku Utara (Malut) di desa Toliwang diangap sebuah berkah. Bagaimana tidak, usai kampanye di Desa Soamaetek dan sampainya rombongan di desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat, cuaca yang sebelumnya panas terik berubah drastis hingga turun hujan, sementara daerah tersebut sudah beberapa bulan mengalami kemarau.
Safura salah satu warga Desa Toliwang, ketika hujan, ia pantas berlari menuju panggung yang berada di lapangan terbuka sambil berteriak.
“Berbulan-bulan kami tidak dapat Hujan, sampai saat ini haji Bur datang ke desa kami, baru turun hujan jadi ini adalah anugerah”, teriak Safura, Rabu (12/4/2018).
Bukan itu saja, salah seorang pria juga sampai-sampai nekat mandi hujan di tengah lapangan Desa Toliwang, mengucap syukur dan tak mau berpindah tempat hingga kegiatan kampanye tertutup usai.
Kristian Saewange salah satu tokoh masyarakat Desa Toliwang juga mengajak masyarakat untuk bersyukur karena hal yang tejadi ini adalah sebuah anugerah.
“Kita patut bersyukur, ketika BUR-JADI turun ke lokasi hujan pun langsung turun, orang tua-tua dong bilang Kalau ada tamu yang datang jangankan hujan deras, gerimis pun sudah menandakan bahwa tamu itu pembawa berkah,” ujarnya.
Kata dia, kami disini bukan kecewa, tapi kami ini dianaktirikan, karena ketika kami menghubungi keluarga kami, kami harus memberikan makan nyamuk karena harus masuk sawah untuk dapat jaringan.
“Sehingga harapan kami hal ini jangan sampai terlalu lama, kami sudah bosan karena banyak kandidat yang datang dong cuman bilang sudah nanti abis pemilihan baru bikin,” tambahnya.
Hal ini adalah pertanda bahwa Malut harus memiliki pemimpin yang baru, jalan yang belum tersentuh, jaringan komunikasi pun masih banyak terjadi di Maluku Utara, di Sula, di Halsel, di Halteng dan termasuk sebagian di Halmahera Utara, “Tentu jika rakyat mepercayakan maka semua keluhan itu kami perhatikan”, tegas Ishak Jamaludin.
Lanjut Walikota dua periode, Burhan Abdurahman, menurutnya walaupun cuaca kurang bersahabat tapi membawa pertanda untuk Maluku Utara ke depan yang lebih baik lagi.
“Saya menyaksikan ketika ada masyarakat yang kesulitan menghubungi keluarga mereka di daerah lain bahkan sayapun sudah rasakan di sepanjang perjalanan di Malut, karena tidak ada jaringan, maka itu Kalau saya terpilih maka akan jadi prioritas kami,” tukasnya.
Ia mengaku meski persoalan tower bukan wewenang pemerintah akan tetapi pemerintah masih bisa campur tangan menentukan lokasi di mana tower itu akan di pasang.
“Meski saya sendiri tahu bahwa urusan jaringan bukan wewenang pemerintah tetapi pemerintah bisa mengundang penyedia jaringan untuk menyediakan lahan untuk memasang tower,” pungkasnya.(HT)