GN-Ternate, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Maluku Utara Selasa siang (13/12) menyidak Rumah Sakit Chasan Busoiri Ternate terkait adanya mogok kerja yang di lakukan tenaga kesehatan di rumah sakit itu, diduga akibat mogok tersebut satu orang pasien meninggal dunia karena terlambat di tolong.
Inspeksi mendadak di lakukan Basri Salama Anggota DPD di RSUD Chasan Busoiri Ternate terkait aksi boikot yang di lakukan tenaga medis mulai dari perawat, bidan, bahkan dokter di rumah sakit tersebut.
Diduga aksi tersebut terjadi sejak 24 november 2016 lalu akibat dari belum dibayarnya uang jasa dan BPJS para tenaga medis oleh pihak manajemen rumah sakit.
Saat menemui kepala ruangan VIP Edelwais dan mempertanyakan adanya aksi tak terima pasien di rumah sakit tersebut, namun kabar dibantah bahkan para bidan yang mengaku tetap menerima pasien.
“pasien ini kita terima dari IGD dan dari ruang kebidanan, jadi kita masih terima pasien”, ujar salah satu bidan
Di ruang VIP Kebidanan anggota DPD RI itu menemui seorang pasien yang tengah di rawat usai persalinan, pasien tersebut mengaku masih mendapat kunjungan Dokter.
Sementara di ruang anak hanya terdapat satu pasien anak yang sedang menanti visite dokter jaga.
Arfa salah perawat ruang anak RSUD Chasan Busoiri mengatakan pasien emergensi tetap kita terima.
Sementara itu di ruang instalasi gawat darurat (IGD) tampak pasien sedang menjalani perawatan.
dr Yayuk, salah satu dokter jaga di IGD RSUD Chasan Busoiri Ternate mengatakan “kami tetap terima pasien dari awal demonstrasi dan masalah konfirmasi pasien yang meninggal itu silahkan hubungi pihak management rumah sakit, kami tidak berhak memberikan informasi itu. Ungkapnya kepada Basri Salama.
Sementara itu, salah seorang anggota keluarga pasien tampak baru saja mendapat pelayanan di ruang IGD selasa (13/12)
Elan Djafar warga Kelurahan Toboko Ternate, mengaku di layanani pihak rumah sakit. Ia mengantarkan anaknya yang berumur Sembilan (9) bulan karena buang air sama muntah muntah. “karena keadaan emergensi kami di layani tadi kami masuk jam 10 pagi tadi (selasa)”.
Menutut Basri Salama “mogok kerja yang di lakukan tenaga medis rumah sakit chasan busoiri ternate ini adalah kesalahan pemerintah daerah yang tidak serius menangani persoalan ini.
AnggotaDPD RI dapil Maluku Utara itu juga mengatakan “mestinya Gubernur sudah mengambil kebijakan sekresi, dia punya kekuasaan potong saja anggaran SKPD untuk bayar tunggakan ini, atau bisa meminjam dipihak ketiga, nanti baru di lunasi”. (chand)