Beranda Halmahera Utara Kerja Buruh Bongkar Muat Dikeluhkan Pengusaha, Ini Tanggapan SPTI Tobelo

Kerja Buruh Bongkar Muat Dikeluhkan Pengusaha, Ini Tanggapan SPTI Tobelo

1509
0

TOBELO – Pengusaha yang beroperasi di kota Tobelo, akhirnya mengungkapkan kekesalan mereka, terkait kerja buruh bongkar muat yang berada di bawah naungan Serikat Pekerja Transort Indonesia (SPTI). Pasalnya, barang mereka, yang harus diatur dengan rapih, terkesan tidak demikian.

Hartoko Tan, salah satu pemilik gudang Venus yang berlokasi di desa Rawa Jaya, kepada para wartawan mengeluhkan soal kinerja para tenaga bongkar muat yang menjadi langganannya.

Bagi Hartoko, harusnya barang-barang tersebut yang dimasukkan ke gudang, terlebih dahulu di atur secara rapi. Menurut dia, padahal, upah kerja sudah diatur lewat perusahan ekspedisi, dan itu tidak dikeluhkan melainkan sudah menjadi kesepakatan.

Dalam kesepakatan bersama, lanjut Hartoko, setiap barang yang di bongkar dari mobil, kemudian diatur kembali dengan rapih di dalam ruangan yang telah disediakan.

Alhasil, menurut pengakuan Hartoko, selain tidak atur dengan rapi, ada potensi barang miliknya rusak, karena semua paket diduga dibanting dengan seenaknya saja.

“Saya kecewa dengan kerja mereka. Anda bisa melihat sendiri, barang saya main di lempar-lempar tidak beraturan. Akhirnya, saya harus turun tangan bersama dengan karyawan, untuk mengaturnya secara rapih. Saya tidak pernah mengeluh membayar upah, karena semua telah kita sepakati bersama, termaksud barang diatur secara rapi”, ungkap Hartoko sambil memperlihatkan barangnya yang tidak beraturan, Kamis (11/10), siang tadi.

Sama halnya dengan Hartoko Tan, salah satu penanggung jawab ekspedisi, Joli Lumempo menjelaskan, akan memotong upah kerja dari para buruh. “Itu jelas, karena mereka bekerja tidak sesuai dengan kesepakatan. Barang harusnya di atur secara rapi, tapi malahan di lempar-lempar tidak karuan. Maka solusinya, akan kita potong upah kerja mereka,” jelas dia.

Terpisah, Wakil Sekretaris SPTI, Ota Mail, menyesalkan kejadian tersebut. Menurut dia, organisasi SPTI, berulang-ulang telah menyampaikan mekanisme kerja bagi para buruh.

“Ketua dan kami semua, berulang-ulang mengingatkan dan menjaga kualitas kerja bagi semua buruh, termaksud menjaga kepercayaan konsumen yakni, mereka para pengusaha”, ucap Ota ketika dikonfirmasi wartawan dikantornya di kompleks pelabuhan Tobelo.

Dirinya juga berjanji, akan berkoordinas dengan seluruh pengurus, guna melaksanakan rapat dengan semua anggota yang terlibat dalam kerja bongkar muat.

“Terima kasih teman-teman wartawan. Atas masalah ini, saya berjanji akan berkoordinasi dengan ketua untuk kita membuat rapat dengan anggota, guna mencari solusi mengenai masalah ini”, janji dia.

Ditanyakan persoalan konsukuensi yang akan di terima oleh anggotanya, Ota berujar, pasti ada. “Kita akan menegur yang terakhir, jika masih ada kita akan tindak sesuai dengan mekanisme organisasi SPTI”, ujar dia. (Enol)