Oleh : Nasarudin Amin
Saat suara persatuan dan kesatuan pecah
Maka yang ku ingat adalah darah dan siksaan
Peluh keringat yang tercecer ke tanah
Dan darah yang mengalir deras
Tanah air ku tercinta
Indonesia
Adakah sekarang orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup tapi terpimpin?
Atau orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?
Kalau ada tolong sampaikan dapa-ku.
Saat suara persatuan dan kesatuan pecah
Pancasila jadi terkapling
Aku ingat para pejuang
Nyawa mereka tak lagi berharga sekarang
Mana mungkin persatuan dan kesatuan lahir?
kalau Pancasila jadi market politik
Dan agama digoreng untuk jualan saat pesta rakyat berlangsung.
Demi nasionalisme yang tak lagi murni
Aku ingat nasib Yugoslavia yang pecah gara-gara agama
Aku juga ingat nasib Cekoslavia yang pecah karena perbedaan
Aku takut bangsa ini bernasib malang.
Demi pancasila yang dikapling banyak orang
Bangsa ini bersatu, bukan dipersatukan
Jangan lagi kapling pancasila hanya untuk-mu
Pancasila itu milik kita anak bangsa Indonesia
Maka bangunlah jiwanya, bangunlah raganya
Indoensia harus kokoh selamanya.
Dibawah kaki Limau Gapi
18 oktober 2018