GN- Ternate- Badan Narkotika Nasional Perwakilan (BNNP) Malut akan melakukan terobosan baru dengan menempatkan personil yang bekerja sama dengan TNI/Polri, pada beberapa pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan yang ada di Provinsi Malut.
Hal ini di tegaskan, Kepala BNNP Malut, Kombes Pol Richard M Nainggolang usai melakukan serah terima jabatan dari pejabat lama Kombes Pol Bambang Setiawan di Kantor BNNP Malut, lingkungan Kalumata Puncak Kecamatan Kota Ternate Selatan, Selasa (27/12/2016).
“Kalau untuk di pelabuhan laut, baik yang resmi maupun tidak resmi akan kita lakukan interdiksi, yang melibatkan TNI/Polri maupun Pemerintah Daerah dan juga Pemerintah Desa”ungkapnya.
Ia juga menambahkan, sebagai kepala BNNP yang baru, pihaknya mempunyai program yang pada intinya untuk melakukan pencegahan pada masyarakat agar tidak mengkonsumsi narkoba, sekaligus melakukan pemberantasan narkoba yang pada intinya untuk melakukan kemiskinan bagi para pengedar narkoba.
“Setiap pengedar yang di tangkap akan kita sangkakan dengan tindak pidana pencucian uang dan ini mungkin bisa memberikan satu efek jera bagi para bandar narkoba, sebab para pengedar narkoba ini bisa eksis karena dia mempunyai harta atau kekayaan yang bisa membuat dia bergerak bebas,”tegasnya.
Ditambahkan, untuk BNN, selalu melakukan penelitian selama 3 Tahun sekali, dan untuk Provinsi Malut sendiri 1,76 Persen prevalansinya atau sekitar 14.500 orang menyalahgunakan narkoba di Malut.”Kalau kita lihat prevalansinya 1,7 persen, ini termasuk tinggi, karena yang paling tinggi adalah 2,2 dan Malut ini termasuk di tengah-tengah dan ini harus kita waspada,”akunya.
Lebih lanjut dia juga menjalaskan, jika dalam penanganan narkoba ini, masih ada keterlibatan oknum anggota BNN, maupun Polri dan sebagainya, pihaknya akan tindak tegas tanpa pandang bulu.”Ini sudah menjadi komitmen kita, baik dari pimpinan Polri dan BNN sampai ke Presiden, jadi tidak ada ampun untuk mereka,” tegasnya lagi.
Sementara itu, pejabat lama BNNP Malut, Kombes Pol Bambang Setiawan mengatakan, untuk Malut sendiri, sudah ada beberapa daerah yang masuk dalam kategori rawan, “Yang rawan itu di Bacan Kabupaten Halmahera Selatan dan Tobelo Kabupaten Halut serta Kota Ternate, yang masuk melalui jalur laut maupun udara “, katanya.
Bambang menambahkan, untuk Malut sendiri, dimasa kepemimpinanya belum ada narkoba jenis baru yang di temukan, karena hingga kini yang beredar di Malut masih pada narkoba jenis sabu, ganja dan ekstasi “Saya cukup bangga dengan kepala BNNP yang baru, karena di tanggal 1 Januari 2017 besok, BNNP malut akan di pimpin oleh seorang yang berpangkat Brigjen, saya juga harap seluruh anggota untuk dapat menyesuaikan dan kerja lebih provesional lagi,” Harap Kombes Bambang. (HI)