TIDORE KEPULAUAN – Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Kota Tidore Kepulauan, tempat almarhumah Aulia Nurdin (10) menimba ilmu, yang berada di Kelurahan Bobo Kecamatan Tidore Utara, hingga kini masih dipalang.
Pemalangan sekolah itu dilakukan paska lakalantas yang menewaskan Aulia pada Senin, 28 Januari 2019 lalu tepat di depan sekolah tersebut, karena dianggap pihak sekolah lalai dan tidak memperhatikan anak-anak peserta didik saat melintasi jalan.
Selain dipalang, sejumlah fasilitas pada ruang belajar, ruang guru, dan ruang kantor MIN 5 Tidore mengalami kerusakan dibagian kaca jendela.
Amatan media ini pada Selasa, 29 Januari 2019, tidak hanya kaca jendela yang dirusaki, terlihat pula kerusakan dibagian kantin sekolah, serta sejumlah pot bunga di depan sekolah.
Akibat dari insiden yang berimbas pada pemalangan dan pengrusakan sekolah tersebut, membuat Kementerian Agama Kota Tidore Kepulauan turun langsung ke lokasi kejadian, guna melihat langsung kondisi sekolah sekaligus melayat ke rumah korban.
Kasubag TU Kemenag Kota Tidore Kepulauan H. Kusmadi kepada sejumlah awak media di sela-sela pemantauan sekolah tersebut, mengatakan bahwa, atas kejadian tersebut, pihaknya turun dan melakukan pengecekan guna memastikan apa-apa saja yang rusak. Sehingga nanti secepatnya untuk diperbaiki.
“Untuk kerusakan itu nanti dilakukan kroscek kembali oleh petugas,” tutur Kusmadi.
Sementara ditanya soal kapan proses belajar mengajar akan kembali normal, pihaknya mengatakan, tergantung dari komite, kepala sekolah dan lurah. Karena dari Kemenag menginginkan agar secepatnya biasa diaktifkan kembali.
“Karena kami tidak mau anak didik terhalang untuk menempuh pendidikannya dengan hal-hal yang terjadi demikian, sehingga saya sudah konfirmasi dengan pak Lurah, kepala MIN dan kemudian untuk bekerjasama dengan Komite untuk segera membersihkan bekas-bekas kerusakan ini,” akunya.
Dirinya pun berharap, agar hal-hal seperti itu tidak perlu lagi terulang kembali. Mengingat fasilitas sekolah juga merupakan aset negara yang tentunya harus dijaga dan dilindungi bersama.
“Paling tidak kedepan jangan terulang lagi pengrusakan aset negara ini. Aset ini milik bersama yang perlu dijaga dan perlu dirawat bersama,” pungkasnya. (SS)