LABUHA – Hari ketiga pasca gempa bumi melanda Halmahera Selatan (Halsel) pada Minggu, 14 Juli 2019 kemarin. Hingga kini, tercatat sedikitnya 5 warga meninggal dunia, dan 1.558 rumah warga mengalami kerusakan.
Data korban yang diperoleh itu, saat wartawan melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak. Korban meninggal dunia 5 orang, yakni, 2 orang dari Desa Gane Luar Kecamatan Gane Timur Selatan, atas nama Aina Amin (58), Biji Siang (63), sedangkan 1 korban dari Desa Gane Dalam Kecamatan Gane Barat Selatan, atas nama Asfar Mukmat (21), dan Sagaf Girato (50) dari Desa Yomen Kecamatan Kepulauan Joronga, serta Saima Mustafa (90) Warga Desa Nyonyifi Kecamatan Bacan Timur yang meninggal di lokasi pengungsian.
Sementara untuk kerusakan bangunan, baik fasilitas umum maupun pemukiman warga terdapat di empat kecamatan sebanyak 1.558 rumah warga yang ambruk (rusak berat). Diantaranya, Desa Gane Dalam Kecamatan Gane Barat Selatan sebanyak 219 unit bangunan, Desa Pasipalele 248 unit bangunan, dan Desa Tawa sebanyak 130 unit bangunan, serta Desa Lemo-lemo 131 rumah rusak berat.
Untuk Gane Timur Selatan dari data yang diperoleh, kurang lebih 613 rumah warga mengalami rusak berat dari 5 desa yang teridentifikasi, diantaranya, Desa Ranga-Ranga 187 unit rumah rusak berat, Desa Gane luar 380 unit rumah rusak berat, Desa Samat 6 unit rumah rusak berat, Desa Gaimu 10 unit rumah rusak berat, dan Desa Kuwo 30 unit rumah rusak berat.
Sementara untuk, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Desa Liaro 22 unit rumah rusak berat. Kecamatan Bacan Timur Tengah, Desa Tomara 90 unit rumah rusak berat. Dan Kecamatan Gane Timur, Desa Tanjung Jere 2 unit rumah rusak berat.
Sedangkan untuk jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 5.018 jiwa. “Untuk saat ini 5.018 jiwa yang mengungsi di 18 titik,” kata Kasdim 1509 Labuha, Mayor Inf. Syaiful Arif, di lokasi gempa.
Lanjutnya, pihaknya akan terus melakukan pendataan disemua titik pengungsian untuk mendapatkan bantuan sesuai dengan ploting bantuan pemerintah. (RR/SS)