TERNATE – Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Maluku Utara melakukan aksi di depan kantor Wali kota Ternate, Senin (4/11). Aksi tersebut menuntut kenaikan harga kopra di Maluku utara.
Aksi demo tersebut diwarnai dengan pembakaran ban bekas di depan kantor wali kota. Demonstran juga sempat bersitegang dengan petugas Satpol PP yang sementara berjaga di lokasi aksi. Pasalnya beberapa massa aksi memaksa masuk dengan melompati pagar dan akhirnya diusir oleh petugas Satpol PP.
Ijal Fandi selaku Koordinator aksi dalam orasinya meminta dengan tegas kepada pemerintah Maluku Utara, pemerintah kota Ternate dan Perusda untuk menaikkan harga kopra dan komoditi unggulan lain.
Selain itu dirinya meminta adanya pembuatan Perda tentang komoditi lokal, adanya realisasi janji pemda untuk anak petani Maluku utara, menertibkan tata niaga kopra, pala dan cengkeh dan segera hadirkan industri pengelolaan kelapa.
“Dengan berbagai kompleksitas masalah petani di Maluku Utara, maka kondisi kopra perlu diperhatikan dengan langkah-langkah nyata dan pasti,” teriak Ijal.
Dirinya mengatakan seharusnya Pemprov, Pemkot dan Perusda beserta Bank Indonesia bisa lebih memperhatikan para petani kopra, dengan harga yang anjlok, namun hingga saat ini tidak ada realisasi dari kebijakan pemerintah.
“Kenapa pemerintah melupakan harga kopra yang turun secara drastis, yang tentu hal ini menambah daftar kemiskinan petani,” singkatnya. (NT)
