Beranda Maluku Utara BKIPM Ternate Gandeng Instansi Terkait Monitoring Kesegaran Ikan di Kota Ternate

BKIPM Ternate Gandeng Instansi Terkait Monitoring Kesegaran Ikan di Kota Ternate

752
0

TERNATE – Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan hasil Perikanan kota Ternate (BKIPM) bersama sejumlah instansi vertikal dan dinas terkait melakukan monitoring kesegaran ikan, residu dan bahan berbahaya di sentra penyedia pangan di kota Ternate pada Rabu (4/3/2020) Kemarin. Seluruhnya tergabung dalam tim pengawasan terpadu monitoring kesegaran ikan residu dan bahan berbahaya kota Ternate.

Team ini melakukan monitoring ke sejumlah sentra penyediaan pangan seperti Pasar Higenis, Pelabuhan Perikanan Bastiong, dan super market.

Kasubsie Pengawasan Data dan Informasi BKIPM kota Ternate Basuki Dwi Arianto, Rabu (4/3/2020) kemarin mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama instansi terkait yakni memonitoring dan pengambilan sampel dalam hal penanganan ikan dan kondisi lingkungan disejumlah titik di Kota Ternate.

“Jadi kegiatan hari ini adalah melakukan pemantauan penanganan ikan dan kondisi lingkungan serta pengambilan sampel di beberapa titik lokasi antar lain Tempat Pendaratan Ikan di Pelabuhan Perikanan Bastiong, Pasar Higienis dan Hypermart, yang kemudian dilakukan pengujian menggunakan Test Kit dengan target uji Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Formalin, Klorin dan Rhodamin B, Monitoring ini untuk menindak lanjuti terkait isu kematian ikan secara massal di perairan Ternate, oleh karena itu kehadiran kami saat ini untuk memastikan bahwa seluruh ikan yang ada di Kota Ternate ini benar-benar aman untuk di konsumsi oleh masyarakat,” tuturnya.

Kata Basuki untuk sampel yang diambil selain diuji secara langsung ketika pelaksanaan kegiatan, nantinya akan melakukan pengujian di laboratorium dengan target uji bakteri mutu mikrobiologi dan akan kami informasikan hasil pengujian pada empat hari kedepan setelah di sampaikan kepada pimpinan terlebih dahulu.

“Produk yang kami periksa adalah semua jenis produk hasil perikanan seperti ikan segar , ikan kering, Udang, Cumi-Cumi, Kerang, Ikan Asap dan jenis produk olahan ikan lainnya yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Disisi lain, kami juga melakukan pemeriksaan terhadap kualitas air dan es yang digunakan pada saat penanganan ikan untuk memastikan bahwa bahan tambahan tersebut masih layak dan aman untuk di gunakan oleh penjual ikan,” jelasnya.

Dalam pengamatan di beberapa lokasi tersebut, ia mengaku melihat bahwa kondisi ikan masih segar dan baik untuk di konsumsi dan hasil pengujian langsung di lapangan mendapatkan hasil uji bahwa ikan tersebut aman untuk di konsumsi dan tidak terindikasi adanya residu dan bahan berbahaya.

Meskipun demikian, hasil pengamatan dilapangan, kami melihat banyak keluhan dari penjual ikan yang mengalami kerugian akibat penurunan daya beli masyarakat karena adanya isu kematian ikan secara massal di perairan Ternate.

“Maka dari itu kami semua turun dan memastikan bahwa ikan yang di jual di Kota Ternate masih dalam kondisi aman, dan kami akan mempertegas opini kami setelah hasil pengujian laboratorium sudah dikeluarkan. Kami berharap masyarakat tidak perlu takut dan resahi untuk membeli ikan,” jelasnya.

Lebih jauh dia menyebutkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan oleh tim pengawasan terpadu, dari 9 instansi yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kepala pelabuhan Perikanan Nusantara, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Ternate, Dinas Ketahanan Pangan kota Ternate, Balai Pengawasan Obat dan makanan Kota Ternate, Disperindag Kota Ternate, Dinas Pasar Kota Ternate, Satwas (PSDKP) Ternate, dan Balai Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Ternate.

“Jadi kegiatan ini memang dilakukan per triwulan di Kota Ternate, sehingga dalam satu tahun ada empat kali kegiatan tersebut, kegiatan seperti ini memang harus dilalukan bersama, kita sama-sama menguji kelayakan konsumsi makanan hasil perikanan yang ada di Kota Ternate, jadi harus kerja kolektif, jadi bisa menganalisa dari tangkapnya, kemudian masuk di pelabuhannya, sampai penjualan di pasar, hal tersebut untuk memastikan bahwa produk perikanan memang benar-benar aman,” tutupnya. (NN)