Beranda Maluku Utara Literasi Keuangan Inklusif Gender untuk Keluarga Petani Disabilitas Dibuka Wali Kota Ternate

Literasi Keuangan Inklusif Gender untuk Keluarga Petani Disabilitas Dibuka Wali Kota Ternate

103
0

TERNATE  – Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si  menghadiri sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Gift Literasi Keuangan Inklusif Gender untuk Keluarga Petani Disabilitas yang digelar oleh Ikatan Keluarga Disabilitas Makugawene (IKDM) bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia, Daur Mala, dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Wali Kota Ternate dan dihadiri juga oleh Ketua MUI Kota Ternate Prof. DR. H. Jubair Situmorang dan perwakilan unsur Forkopimda Kota Ternate.

Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si dalam sambutannya menjelaskan terkait ada tidaknya gambaran penguatan kota inklusif dalam kebijakan dan visi misi Pemerintah.

“Di dalam misi Pemerintah Kota Ternate yang kelima, setiap warga masyarakat memiliki kedudukan yang sama dimata hukum serta memiliki kesamaan hak dan kesempatan dalam memperoleh pelayanan, artinya dia tidak memandang etnis, suku, juga agama. Kemudian misi ke enam, Setiap warga memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam berekonomi, artinya bahwa semua warga termasuk disabilitas memiliki posisi yang sama rata,” jelasnya.

Wali Kota melanjutkan, misi ke tujuh Pemerintah Kota Ternate yakni daerah melindungi masyarakat yang kurang mampu. “Artinya, jika berbicara tentang kebijakan bicara, tentang program, termasuk kebijakan yang sudah ada itu diterjemahkan secara bertingkat mulai dari visi sampai misi. Visi Kota Ternate yaitu mandiri dan berkeadilan, berkeadilan itu untuk seluruh masyarakat kota Ternate, dan mandiri berarti yang awalnya dia powerless menjadi powerfull.”

Wali Kota bilang, kegiatan hari ini bertujuan untuk mendorong kegiatan belajar literasi keuangan inklusif untuk keluarga petani disabilitas, jadi sasarannya terkait dengan penguatan keuangan itu sendiri.

“Oleh karena itu, pertama-tama saya ingin mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini yang telah dilaksanakan oleh IKDM, Daur Mala, dan Wahana Visi,” tuturnya.

Menurutnya, Inisiatif ini merupakan langkah konkrit dalam memberikan dukungan dan pemberdayaan pada keluarga petani penyandang disabilitas khususnya dalam aspek literasi keuangan dan inklusif gender.

“Wahana Visi bergerak untuk kepentingan pemberdayaan anak, yang selama ini kita tau Wahana Visi sudah bergerak cukup lama di Kota Ternate, mereka bisa menjadi pendamping, dan juga menjadi motor penggerak. Alhamdulillah, saya menyampaikan terima kasih khusus secara pribadi kepada Wahana Visi yang menjadi motor penggerak apapun yang terjadi pada kegiatan pemberdayaan anak maupun perempuan yang ada di Maluku Utara terutama di Kota Ternate, termasuk Daur Mala yang selama ini konsentrasi dengan hal-hal yang terkait masalah anak maupun perempuan,” ujar Wali Kota.

Lebih lanjut Wali Kota memaparkan, pemerintah melalui Peraturan Presiden nomor 114 Tahun 2020 telah menyiapkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang memiliki tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui melalui sistem keuangan inklusif.

“Prinsipnya pemerintah kota melalui BPRS, Saya siap memfasilitasi disabilitas kota Ternate, berupa akses kemudahan yang siap diberikan kepada teman teman disabilitas kota Ternate,” pungkasnya.

Beliau menegaskan, literasi adalah kunci penting dalam memperoleh pengelolaan keuangan dengan bijak sehingga dapat meningkatkan kerja keras dan pemulihan ekonomi.

“Bagi keluarga petani penyandang disabilitas, pemahaman yang baik tentang literasi keuangan akan membantu mereka mengelola pendapatan dan pengeluaran menjadi lebih efektif serta membuka peluang untuk berinvestasi dan berkembang,” ungkap Wali Kota.

Lanjut, di sisi lain inklusif gender adalah aset yang tidak kalah penting. “Melalui inklusif gender, kita memastikan bahwa setiap individu tanpa memandang jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Hal ini akan menciptakan Kesetaraan dan keadilan serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.”

Wali Kota mengatakan, ini merupakan tanda bahwa kota ini betul-betul kota inklusif, kita memberikan ruang kemerdekaan bagi demokrasi, sehingga Ternate bisa dijadikan contoh sebagai kota inklusif yang baik.

“Mudah-mudahan nanti ke depan ada inovasi terbaru yang bisa kita wujudkan yaitu kota Ternate sebagai kota inklusif berbasis kepulauan,” harap Wali Kota

Menurutnya, akses keuangan, transportasi, termasuk komunikasi digital dengan basis kepulauan mengalami kesulitan sehingga perlu ada terobosan-terobosan tertentu, entah itu kebijakan sebagai inovasi terbaru.

“Semoga role model terkait kota inklusif berbasis kepulauan bisa didapati di kota Ternate,” ucap Wali Kota. (TP/FR)