Gamalamanews.com – TERNATE, iskandar Widjaya lahir di Berlin, ayahnya berasal dari Ternate.
Sejak usia empat (4) tahun, Iskandar sudah bermain biola.
Konser bertajuk “MAKU DUKA” DARI TERNATE UNTUK DUNIA di Gedung Duafa Center berhasil menghipnotis ratusan pengunjung Selasa malam (15/08/17).
Berhasil membawakan lagu-lagu klasik karya J.S Bach, F. Kreisler, P. Tchaikovsky, J.H. fiocco, C. Cui, E. Ysaye, C. Saint Saens, W. Kroll, M. Richter, A. Piazzolla, Ismail Marzuki, dan Ibu soed.
Penonton begitu terpaku dengan penampilan Virtuoso Violinist Iskandar Wijaya dan Pianist Ary Sutedja, konser ini adalah adalah tur konser musik klasik di 4 kota dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ke 72 Tahun.
Tiga lagu terakhir yang di bawakan Iskandar lewat gesekan biola, yakni lagu Indonesia Pusaka, Tanah Airku, dan Rayuan Pulau Kelapa, seolah membangkitkan rasa nasionalisme penonton. Tepuk tangan dan standing uploust, diberikan penonton usai violis muda itu selesai beraksi dengan biolanya.
Muda, sukses dan berbakat, Iskandar tak hanya membuktikan bahwa seni, bisa membawa seseorang mengharumkan nama negaranya.
Kerap tampil di ivent internasional, diantaranya tampil pada pembukaan KTT APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) pada tahun 2013, pada bulan September 2014 Iskandar tampil membuka piala Davis di Jenewa dengan menampilkan single “Burn” secara live dan disaksikan 18.500 penonton di Palexpo Hall Geneva. Pertunjukan tersebut disiarkan langsung di 101 wilayah oleh 29 stasiun penyiaran kepada 110 juta pemirsa.
Pada tahun 2015, Iskandar mewakili Indonesia di EXPO Milan dan tampil di “Paris Fashion Weeks”. Memainkan Biola dan Orkestra dari STAR WARS oleh komposer pemenang Oscar John William di Konzerthaus Wina dengan ORF Radio Symphony Orchestra Vienna yang disiarkan oleh Televisi di 35 negara melalui 65 juta Media Partners.
Iskandar Widjaya juga aktif dalam kegiatan amal seperti WWF dan live Music Now e.V. Konser amal eksklusifnya di bali untuk UNICEF mendukung kesempatan pendudikan bagi anak-anak di kawasan Asia Pasifik.
Acara amal lainnya, “musik yang Membebaskan” bekerja sama dengan berbagai media terkemuka memberikan instrumen musik dan pengarahan bagi anak jalanan.
Usai konser, Walikota Ternate H. Burhan Abdurahman menyerahkan buku sebagai kenang kenangan kepada violis muda berdarah Ternate itu. (wd)
