Beranda Maluku Utara Pernikahan Dini Picu Kematian Ibu di Malut

Pernikahan Dini Picu Kematian Ibu di Malut

868
0

Gamalamanews.com – TERNATE, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Maluku Utara menggelar Rapat Penelaahan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga selama satu triwulan, terhitung sejak Bulan Januari sampai Juni 2017, di Ball Room Hotel Muara, Ternate Mall, Rabu 23/8/17.

Rapat tersebut diikuti oleh perwakilan BKKBN di 10 Kabupaten Kota. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, Dr. Putut Riyanto, yang diwawancarai sejumlah wartawan mengatakan, rapat ini dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan tenaga penyuluhan di lapangan.

Selain itu, untuk memperoleh capaian program keluarga berencana selama triwulan pertama yang belum begitu maksimal.
“Maka dari itu juga akan kita tingkatkan ke depan. Pertama kita akan mengevaluasi kerja-kerja BKKBN Malut dan meningkatkan wawasan para peserta dalam rangka meningkatkan program AKBPK”, ujar Putut.

Tak hanya itu, potensi dan wawasan para penyuluh di lapangan akan ditingkatkan mengingat Povinsi Malut dengan posisi geografis yang unik dengan pulau-pulau, maka harus ada strategi khusus guna mencapai kerja-kerja yang diinginkan.

“Kita juga ada kegiatan di pulau-pulau, ada namanya gerobak pulau, kampung KB di daerah terpencil dan tertinggal maupun daerah perbatasan,” papar Putut.

Ia menambahkan, kualitas pelayanan KB di Malut juga harus ditingkatkan agar masyarakat dapat merasakan manfaat dan pelayanan program KB itu sendiri.

“Selama ini kan masyarakat menganggap program KB itu membatasi kelahiran, padahalkan tidak demikian. Program KB itu bagaimana merencanakan seseorang yang sudah menikah dan memiliki anak harus diatur jarak kelahirannya.” terang Putut.

Dilanjutkan, program KB ini juga bagian dari bagaimana mengatur agar kondisi kesehatan anak dan ibu bisa terjamin. “Kalau sudah memiliki anak dan merasa cukup, atau dari segi ekonominya tidak mampu, maka dibatasi saja,” ujarnya.

Putut menyebutkan, untuk target peserta KB tahun 2017 sekitar 25.219 di Malut. Sementara ini baru mencapai 19 ribu sekian.

Sementara itu, angka kematian ibu di Maluku Utara sendiri masih cukup tinggi, salah satu faktornya penyebab adalah pernikahan dini. “Makanya, mari kita dorong mereka untuk sekolah dan kuliah, serta beri wawasan kepada mereka.” tutup Putut. (HI/SS)