TERNATE – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, Kamis (02/11/2017), melakukan kunjungan di Dua titik pembangunan pasar yakni di kecamatan Pulau Hiri, Kelurahan Togolobe dan pembangunan Pasar Wisata, di kawasan danau Tolire Kecil.
Untuk yang di kecamatan pulau Hiri, progresnya telah mencapai 60 persen, akan tetapi karena lokasi pembangunannya itu sangat dekat dengan pantai, dan juga masuk di kawasan rawan longsor. Jadi secara teknis kawasan itu membutuhkan adanya talud penahan tanah. Begitupun di pantai yang seharusnya ada talud penahan ombak, jadi itulah yang kami lihat dalam kunjungan di Pulau Hiri. Jelas Mohdar Bailusi Anggota Komisi II DPRD Kota Ternate.
Tambah pria yang biasa di sapa Ko Odar, harapannya mungkin karena pasar Hiri itu anggarannya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), jadi harapan kami kepada dinas terkait, bisa mendorong untuk secepatnya di buatkan talud untuk melindungi bangunan yang baru dibangun itu. “Mungkin Disperindag bisa berkordinasi dengan PUPR, apabila pasar telah selesai dibuat, untuk mempraktisi anggaran terkait pembuatan talud, karena akan nanti percuma telah dibangun susah payah tetapi kemudian kalau longsor kan sangat merugikan”.
Lanjut ko odar, kawasan itu sangat dekat dengan bukit jadi rawan longsor, itu catatan kami yang di pulau Hiri.
Terkait pembangunan Pasar Wisata yang di Tolire, kata ko Odar mereka tidak menemukan papan proyek di lokasi pembangunan pasar wisata tersebut. Meskipun baru di mulai pembangunan. “Pada umumnya saat mulai dibangun, biasanya papan proyek telah dipasang. Harapannya agar kontraktor maupun dari dinas terkait kemudian bisa memasangnya sebagai informasi kepada masyarakat, karena papan itu sebagai informasi bagi masyarakat bahwa sedang ada pengerjaan proyek”.
“Dengan adanya pembangunan pasar yang bersumber dari anggaran DAK, semakin bisa memacu perputaran ekonomi di Kecamatan Pulau Hiri maupun pasar wisata yang ada di Tolire kecil”, harap Ko Odar. (HT)