TERNATE – Musyawarah Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara, yang berakhir Ricuh antara Pengurus KNPI Iki Sukardi dan Pengurus Surahman, rabu 22/11/17, mendapat perhatian dari sejumlah tokoh pemuda, salah satunya Ketua DPW, Pemuda Indonesia Mandiri Maluku Utara, Muliansyah Nur.
Muliansyah Nur mengecam tindakan Dewan Pengurus Pusat (DPP) yang sengaja mengadu domba pemuda Maluku Utara dengan memberikan rekomendasi musyawarah Pemuda KNPI Malut, sehingga terjadi kericuhan, ungkap Muliansyah.
“DPP KNPI harus menghimpun para pemuda Indonesia yang memiliki integritas dalam membangun bangsa dari Sabang sampai Marauke, bukan mengadu domba”, cetusnya.
Bang Mul panggilan akrab ini menambahkan, Pemuda Malut seharusnya menjadi pelopor perubahan di negeri sendiri, bukan malah membangun image kegaduhan alias menjadi tempramen dalam pembangunan.
Sambung Muliansyah, selaku tokoh Muda asal Maluku Utara, bahwa sudah saatnya anak muda Maluku Utara lebih menjadi anak muda yang kreatif, produktif dan mandiri, bukan selalu bergantung dan mudah di intervensi.
Sehingga anak muda Maluku Utara sulit di intervensi, diadu domba bahkan seolah-olah menjadi objek kegaduhan Pemuda Indonesia di Malut.
Sambung Bang Mul, Ini zaman now, bukan jaman anda mudah dipretensi oleh siapa saja.
“Saya justru salahkan teman-teman di Jakarta yang tidak arif menyelesaikan masalah, malah membuat kegaduhan dalam kegaduhan”, jelasnya.
Lanjutnya, “Untuk itu, teman-teman di Jakarta harus melihat bahwa Pemuda Malut perlu di beri ruang ekspresi dalam berdinamika yang adil bukan sepihak menyelesaikan suatu persoalan. Supaya konflik kepentingan teman-teman di Jakarta juga tidak berdampak di Malut”, tegas Bang Mul.
“Silahkan KNPI di Jakarta ada dua maupun tiga, tapi Pemuda Maluku Utara tetap satu, Marimoe Ngone Futuru”, tutup Muliansyah. (HI)
