TERNATE – Realise yang di bagikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara (Malut) tercatat terjadi penurun kunjungan wisatawan. Meskipun dari pengakuan Kadis Pariwisata (Kadispar) Kota Ternate Samin Marsaoli, “Memang sekarang ini ada perbedaan persepsi terkait pendataan, BPS sendiri tidak menggunakan data hunian hotel, tapi dia lebih menggunakan data imigrasi yang konekting langsung saat wisman datang ke Indonesia, cetus Samin pada, Rabu (6/12/2017).
Akan tetapi menurut Samin seharusnya yang dijadikan data acuan itu adalah, tingkat hunian hotel artinya bahwa laporan-laporan tamu di hotel itu dijadikan sebagai dasar, terjadi penurunan kunjungan Wisman.
“Terjadi penurunan pengunjung 2017 karena memang itu adalah trend wisatawan masuk ke Indonesia juga berkurang akibat dia berimbas ke daerah juga,” ucap Samin.
Target kunjungan wisman untuk Malut itu sebesar 0,0007 persen dari jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, jadi target 20 juta wisatawan yang datang ke Indonesia sampai 2019 itu, Maluku Utara dalam hal ini di targetkan 500.000.
“Kita berharap agar Ternate ini bisa dapat setengah, karena Morotainya itu, sehingga akumulasi kunjungan wisatawan dari 2015-2019 itu bisa di targetkan 250.000 wisman.
Lanjut Samin, sampai pada bulan Oktober kita baru capai 220.000 dari tahun 2015, ini berarti kita masih kurang setengah sedangkan sisa dua tahun lagi mencapai 500.000.
Untuk Malut khususnya Ternate sendiri sebagai pintu masuk, semua itu berpengaruh dari jumlah kunjungan yang masuk ke Indonesia, kemudian dipengaruhi dengan faktor-faktor lain seperti kesiapan, seperti amenitas dan faktor pendukung lain akses masuk terutama.
“Kita kan tidak punya akses langsung dengan luar negeri, jadi selama ini kita berharap hanya dari sisa-sisa wilayah terdekat misalnya Manado, Makasar atau Bali”.
“Kalau kita mau besar, kecuali kita ini sudah ada akses langsung dengan Bali, Kalau sudah akses dengan Bali maka itu akan menjawab banyak persoalan. Rencananya ya kita akan membuka akses langsung ke Bali,” jelas Samin.
Masih kata Samin, “tapi hal ini harus lintas sektor sehingga ada slot penerbangan rute Bali Ternate, walaupun tidak tiap hari tetapi misalnya dalam satu minggu itu, ada tiga kali penerbangan”.
“Kalau orang dari Bali ke Ternate kan harus menginap satu Malam, dia harus menginap di Makasar baru ke Ternate.Untuk Desember ini kita berharap kunjungan wisatawan di Manado, Sulawesi Utara, karena mereka punya penerbangan Internasional”.
“Kita berharap bisa mendapatkan imbas-imbas dari kunjungan di Manado untuk menambah target yang sudah direncanakan,” tutup Samin. (HT)