GN-Ternate, Warga yang bermukim di bantaran sungai Tugurara, Kelurahan Tubo, Kecamatan Kota Ternate Utara diminta meningkatkan kewaspadaan.
Menurut Kepala Geologi, Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan intensitas curah hujan semakin meningkat dan masih terdapat ratusan ribu kubik material vulkanik di puncak gunung, sewaktu-waktu berpotensi menjadi banjir lahar dingin.
Kondisi ini, menjadi perhatian khusus badan geologi. Sebab, pemukiman warga hanya berjarak enam kilo dari puncak gunung. Bahkan, beberapa tahun lalu pernah jatuh korban akibat banjir lahar dingin.
Badan Geologi langsung menurunkan tim melakukan pemantauan di sungai Tugurara. Mereka menilai sungai ini, tergolong dalam zona rawan bencana lahar dingin gunung api gamalama.
Ego Syahrial meminta agar warga yang bermukim di bantaran sungai Tugurara yang masuk zona rawan bencana lahar dingin gunung gamalama agar meningkatkan kewaspadaan. Mengingat intensitas curah hujan yang meningkat.
“Saya datang kesini, selain bertemu pengamat gunung di Maluku Utara, juga berkesempatan melihat aliran lahar yang dulu, pernah menyapu dan menimbulkan korban di bantaran sungai Tugurara,” jelasnya.
Badan geologi rencananya juga akan melakukan penambahan tenaga pengamat dan penambahan alat pemantau aktivitas gunung gamalama.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan gunung gamalama, terus berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat banjir lahar dingin.
