GN-Ternate, Malam Final Leg ke II Piala AFF antara Timnas Indonesia Vs Thailand, sabtu malam (17/11) di kediaman Riski Rizaldi Pora Lingkungan Ake Gaale Kelurahan Sangaji Utara Kota Ternate, tampak begitu ramai. Saking ramainya, warga yang turut menonton harus naik ke kursi yang di sediakan agar bisa melihat layar televisi.
Keluarga besar pemain Timnas Indonesia nomor punggung 14 itu, berkumpul dan menyaksikan anak kebanggaan mereka berlaga bersama Timnas Indonesia melawan tuan rumah Thailand.
Ketegangan begitu terasa, saat Thailand berhasil mencetak gol pada babak pertama. Nenek Riski yang duduk di depan televisi tak henti mengangkat tangan dan berdoa, agar cucu tercintanya bisa mencetak gol dan membawa Indonesia juara Piala AFF untuk pertama kalinya.
Namun, hingga babak pertama berakhir, Timnas Indonesia belum berhasil membobol gawang lawan, sementara Thailand telah unggul 1-0.
Oleh salah satu paman Riski, sebuah petasan di lepas ke udara untuk mencairkan ketegangan. Kopi guraka dan pisang goreng jadi penghibur, memecah suasana tegang di kediaman pemain Timnas kelahiran Ternate itu.
Menit demi menit berlalu, hingga akhirnya anak ke tiga dari empat bersaudara itu di tarik keluar lapangan permainan.
Namun nenek Riski, tetap mengangkat tangannya,doa tak henti ia panjatkan berharap Timnas Indonesia bisa mencetak gol.
Meski akhirnya Timnas Indonesia harus puas berada di urutan kedua Piala AFF 2016 dengan skor 2-0 untuk Thailand, namun semangat keluarga pria kelahiran 22 november 1989 itu, tak surut.
Salah satu paman Riski, Ali Aswin Pora mengatakan, keluarga besar mereka sudah berusaha, memberi dukungan, semangat dan berdoa untuk Riski dan teman-temannya, tapi mereka puas dengan hasil yang ada. “kami tetap bangga dengan riski, saya sebagai orang tua, berharap Riski sabar dan terus semangat”. (#)