GN-Ternate, Puluhan Mahasiswa dan warga Pulau Hiri selasa siang (14/02/17), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Ternate di Jalan Yos Sudarso Ternate.
Puluhan mahasiswa dan warga Pulau Hiri mendesak Walikota Ternate Burhan Abdurahman, membuat terminal dan ruang tunggu serta mengoperasikan pelabuhan rakyat Jiko Malamo, membentuk polsek dan danramil permanen di Kecamatan Pulau Hiri, mengaktifkan pemerintahan Kecamatan Pulau Hiri dan pengalihan status puskesmas kecamatan dari rawat jalan ke rawat inap.
Kordinator aksi Rizal Abubakar dalam orasinya menyampaikan, pembangunan merupakan salah satu solusi kesejahteraan bagi masyarakat, namun saat ini pemerintah di anggap melakukan tumpah tindih pembangunan dan melakukan diskriminatif terhadap masyarakat di luar pulau Ternate, seperti pulau hiri, pulau Batang Dua dan moti.
Rizal melanjutkan, contoh kecil seperti pembangunan pelabuhan Jiko Malamo, merupakan Pelabuhan penyeberangan antara Ternate dan Hiri, tapi saat ini di jadikan tempat pariwisata.
Mahasiswa menuding pemerintah ingin mengambil alih jikomalamo sebagai destinasi pariwisata Kota Ternate dengan tujuan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Aksi demonstrasi ini akhirnya bubar, setelah dilakukan hearing tertutup antara pihak Pemkot Ternate dengan demostran.
Sementara itu Kadis Pariwisata Kota Ternate Samin Marsaoly yang menemui massa aksi menyampaikan, Pemerintah Kota Ternate, tidak pernah mengambil hasil dari jiko malamo, seperti retribusi parkir dan lapak.
“Jikomalamo itu di kelola oleh masyarakat, seperti tempat parkir, jadi pendapatannya tidak masuk ke Pemerintah Kota Ternate” tegas Samin. (HI)
