GN-Ternate, Kabupaten Kepulauan Taliabu Provinsi Maluku Utara merupakan kepulauan yang terkenal dengan tanaman cengkeh. Cengkeh merupakan hasil bumi masyarakat Kabupaten Kepulauan Taliabu sejak dulu, selain cengkeh juga ada tanaman pohon kelapa.
Bupati Kepulauan Taliabu, Aliong Mus yang di wawancara sejumlah wartawan mengungkapkan Tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Taliabu akan membangun pabrik pengelolaan minyak cengkeh dan kelapa.
Produksi Cengkeh di kabupaten taliabu pertahun mencapai 5000 smpai 7000 Ton per tahun, sementara kelapa 50.000.000 ton per tahun.
Sejak dulu petani selalu menjualnya hasil cengkeh ke Kabupaten Luwuk dan Manado, akibat dari dijualnya cengkeh ke luar daerah, Provinsi Maluku Utara, tidak mendapatkan anggaran retribusi daerah, dengan seperti itu maka pemda Kabupaten Taliabu membuat pabrik pengolahan cengkeh sampai dengan cabang dan daunnya.
Pemerintah Taliabu juga sudah bekerja sama dengan PT. Jarum, nanti PT jarum ini akan ke Pulau Taliabu untuk membeli cengkeh petani dengan harga yang layak.
“Tidak hanya cengkeh pemerintah kabupaten juga akan membangun pabrik kelapa, hasil kelapa di Kabupaten Kepulauan Taliabu mencapai 50.000.000 ton per tahun, sebelumnya hasil kelapa dijual petani ke Luwuk dan Manado”.
“Untuk kelapa sendiri pemerintah membeli buah kelapa dari petani dan diolah di pabrik kelapa, hal ini juga akan berefek kepada bank”.
“Di Taliabu baru ada Bank BRI, kenapa kita kerja sama dengan BRI karena BRI adalah bank yang berjuang bersama dalam pemekaran Kabupaten Taliabu”.
“Untuk kelapa sendiri kita membeli dari petani, dengan kelapa biji sudah pasti akan menguntungkan petani karna kalau di bikin kopra maka hasilnya dibagi dua antara petani dengan pekerja kelapa”.
“Adanya pabrik ini kita akan memproduksi sabut kelapa, sabut kelapa ini bisa diproduksi menjadi tali dan menjadi pupuk koko pit, pupuk koko pit bisa menambahkan produksi pertanian. Contohnya sawah yang biasa memproduksi hanya lima ton per hektar, nanti koko pit menggenjot hasilnya menjadi 12 ton per hektar”.
“Sabut kelapa ini di luar negeri dipakai oleh PT merci untuk membuat jok atau kasur, tidak hanya kasur, tempurung kelapa juga diolah menjadi arang, arang di olah menjadi briket, selain tempurung juga, air kelapa diolah jadi salah satu minuman, dan akan di ekspor ke seluruh dunia”.
“jadi kita akan produksi air kelapa dan diekspor keluar Kabupaten Taliabu, selanjutnya isi kelapa, bisa di olah menjadi tepung kelapa”.
“Dua pabrik ini sudah dalam tahap pembangunan dan tahun 2017 ini akan di resmikan dan di gunakan oleh pemerintah Kabupaten Taliabu”.
Lanjutnya “dengan adanya pabrik cengkeh dan kelapa ini saya akan meminta BRI untuk ditingkatkan status banknya dari unit menjadi cabang dan saya sudah bertemu dengan pimpinan cabang BRI Ternate untuk membuka unit BRI di beberapa Desa di Taliabu untuk melayani masyarakat dalam pembayaran hasil cengkeh dan kelapa petani”, tutup Bupati. (Hi)