Gamalamanews.com-TERNATE, Aksi demonstrasi gabungan mahasiswa dari berbagai elemen yang terjadi di depan kediaman Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba di Kelurahan Kalumpang, Kecamatan Ternate Tengah, Kamis (27/4) berakhir ricuh.
Kericuhan tersebut diduga dipicu oleh aksi profokatif penjaga rumah Gubernur yang tiba-tiba mengusir para pendemo, akibat pengusiran itu dua orang mahasiswa diduga terkena pukulan.
Sebelumya aksi demontrasi yang awalnya dilakukan di depan Mapolda Malut dan dilanjutkan Ke depan kediaman Gubernur Malut itu berlangsung tertib.
Aksi mahasiswa ini menuntut Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba segera mencabut Izin operasi PT. Nusa Pala Nirwana (NPN) yang beroperasi diwilayah Gane, sesuai dengan izin operasi nomor: 323/KPTS/MU/2016 tentang Izin Lingkungan Rencana Kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dengan jangka waktu selama 43 tahun terhitung sejak 2017 hingga 2060. Serta PT GMM yang diduga telah menyebabkan pencemaran lingkungan dan pengundulan hutan sehingga menyebabkan bencana banjir.
Masa aksi mengaku kecewa kepada Gubernur Malut AGK karena kurang lebih tiga kali melakukan aksi dikediaman Gubernur, namun tuntutan dan aspirasi mereka tidak diindahkan.
Akibatnya, aksi yang awalnya berjalan aman dan kondusif dan mendapat pengawalan polisi dari Kepolisian Polres Ternate itu, berubah menjadi ricuh dan saling kejar-kejaran. Dari kejadian itu dua orang mahasiswa yakni Alfi Alim dan Yusran S. Sangaji diduga menjadi korban pemukulan.
“Kami kecewa dengan AGK yang hanya mengumbar janji tapi tidak pernah ditepati, sudah tiga kali kami melakukan aksi bahkan kami pun sudah dijanjikan oleh orang AGK yang ada di kediaman Gub bahwa Gubernur AGK akan menemui kami untuk hearing terkait dengan kehadiran PT. NPN dan PT. GMM di tanah Gane, tapi hingga saat ini ternyata tidak pernah ditepati,” teriak salah satu Koordinator aksi. (NN)