TERNATE – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Ternate, Senin (2/10/2017), memperingati Hari Batik Nasional yang dipusatkan di sentra kerajinan batik tulis dan pewarna alami cengkeh-pala Kelurahan Tubo, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Peringatan Hari Batik Nasional yang dirangkaikan dengan pengresmian rumah kerajinan batik tulis itu, dihadiri oleh Wali Kota Ternate, Dr H Burhan Abdurahman, Wakil Wali Kota Ternate, Abdulah Taher, Danlanal Ternate, Kol Laut (P) Rizaldi, Kapolres Ternate, AKBP Kamal Bachtiar, Dandim 1501/Ternate, Kepala BI kantor cabang Maluku Utara, Dwi Tugas Waluyanto Ketua Dekranasda kota Ternate, Nursiyah Abdurahman, sejumlah pimpinan SKPD di lingkup Pemkot Ternate, serta masyarakat Kelurahan Tubo dan sekitarnya.
Peringatan Hari Batik Nasional tahun 2017 yang mengusung tema “Momentum Menjadikan Cinta Produk Lokal Sebagai Unggulan Daerah Berbasis IKM Wisata” ini, juga dirangkaikan dengan pengresmian showroom atau rumah kerajinan Batik Malefo yang merupakan kerajinan batik yang diproduksi dengan bahan-bahan asli Ternate.
Ketua Harian Dekranasda Kota Ternate, Nuryadin Rahman saat membacakan sambutan ketua Dekranasda, menjelaskan, Dekranasda adalah sebuah lembaga yang dibentuk atas dasar melimpahnya bahan baku berbasis kearifan lokal yang dapat menjadi nilai pendapatan, bukan hanya kepada negara, akan tetapi juga kepafa rumah tangga masyarakat.
Salah satu peran Dekranasda Kota Ternate, adalah menyediakan pasar bagi pelaku IKM/UKM agar dapat memasarkan produk secara khusus di Swalayan Tara No Ate.
Saat ini, kata Nuryadin, sebagaimana dikutip dari sambutan ketua Dekranasda kota Ternate, selain pendampingan, pihaknya tengah mengembangkan potensi dan peluang objek destinasi wisata yang dapat dikembangkan wilayah sentra insdustri, sehingga dapat terkoneksi langsung dengan pengrajin IKM.
“Dengan pengembangan sentra industri kerajinan yang dipadukan dengan wisata, maka Kota Ternate sudah memiliki potensi unggulan yang akan dikenal oleh turis serta pengunjung yang datang ke Ternate,” kata Nuryadin.
Sementara itu, Wali Kota Ternate, Dr H Burhan Abdurahman, dalam sambutannya menyatakan, Ternate sebagai kota jasa, perdagangan dan pariwisata, memiliki program prioritas yang dititikberatkan usaha pembinaaan IKM/UKM.
Menurut Walikota, perkembangan IKM/UKM di kota Terate, terus menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengresmian showroom kerajinan batik Malefo di Kelurahan Tubo.
“Tubo, terkenal dengan batik, kita berharap, dengan pengresmian rumah Batik Malefo ini, produk-produk lokal bisa bersaing dengan produk unggulan dari daerah lain di Indomesia, apalagi untuk Batik Malefo ini, menggunakan bahan-bahan asli Ternate,” kata walikota dua periode itu.
Pada kesempatan tersebut, walikota berharap, semua pihak, baik pemerintah, stakeholder maupun lembaga-lembaga lainnya untuk bersama-sama memberikan dorongan motivasi yang besar bagi pelaku-pelaku IKM/UKM, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat kota Ternate.
Kepada pelaku usaha, walikota atas nama pemerintah juga berharap, agar memiliki semangat untuk terus berkembang, sehingga produk lokal terus berkembang. “Untuk itu, pelaku usaha harus punya semangat, punya pemikiran untuk terus bersaing, persaingan yang positif, terus menjalin kebersamaan sesama UKM/IKM,” pinta walikota.
Upaya pemerintah untuk memberdayakan produk lokal khususnya batik lokal, kata walikota, setiap hari Kamis dan Jumat, seluruh jajaran Pemkot Ternate, wajib menggunakan batik, “Dan kita tetapkan, batik lokal yang dipakai pada setiap hari Kamis dan Jumat,” katanya.
Kepada pelaku usaha industri kecil, menangah, pengrajin khususnya pengrajin batik Malefo untuk terus bekerjasama dengan berbagai pihak, bangun kebersamaan, sehingga memberikan dampak positif, bagi masyarakat,” pungkas walikota. (Humas)