Beranda Maluku Utara Deputi SDM Ipek dan Budaya Menko Maritim dan Peserta WIFT Bersihkan Sampah...

Deputi SDM Ipek dan Budaya Menko Maritim dan Peserta WIFT Bersihkan Sampah di Pantai Toboko

707
0

SOFIFI – Deputi SDM Ipek dan Budaya Menko Maritim, Safri Burhanudin, Wakil Gubernur Maluku Utara, Kepala dinas Perikanan Provinsi Maluku Utara dan Ratusan Peserta event WIFT membersihkan sampah di pantai Toboko, Kecamatan Kota Ternate Selatan.

Jim Ling Hu, salah satu peserta WIFT dari Negara Singapore sangat antusias membersihkan sampah yang berada di bawah papan nama Ternate, Taman Toboko.

Jim mengatakan, “Sampah merupakan salah satu sumber penyakit, merusak lingkungan dan merusak estetika pantai. Maka dari itu dirinya menghimbau kepada masyarakat Kota Ternate agar tidak membuang sampah ke pantai”, ungkap Jim saat di wawancara oleh awak media Gamalamanews.com di taman Toboko”.

Selain Itu, Deputi Sumber daya Masyarakat Ipek dan Budaya Menko Maritim, Safri Burhanudin menyampaikan, Maluku Utara adalah daerah destinasi wisata oleh karena itu kita meminta kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, agar bisa menjaga sampah, event ini adalah event yang bebas sampah, jangan sampai event ini selesai sampah berserakan dimana-mana.

“Jadi salah satu agenda ini adalah agenda bebas sampah, jadi kita berharap kepada masyarakat bahwa event ini adalah event bersama”, tutur Safri.

Lanjut Safri, “Event ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, seandainya tidak ada event wisata seperti event WIFT ini maka kunjungan wisatawan menurun”.

Selain itu, fungsi Kementerian Kemaritiman adalah menargetkan mendatangkan 20 juta wisatawan di Maluku Utara sampai 2019. Kita akan lihat kunjungan wisata di Maluku Utara makin banyak.

Dan untuk mendatangkan wisatawan ke maluku utara kita harus lakukan atraksi atau event seperti event WIFT ini, tapi kalau tidak ada event maka kunjungan wisatawan bisa berkurang.

Sementara itu, Ketua panitia WIFT Pusat, Rohmin Dahuri mengatakan, dengan adanya event ini Maluku Utara mampu menarik para investor, para wisatawan untuk menanamkan modal, membangun industri kelautan di maluku Utara, sehingga Maluku Utara menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi maritim, sehingga program Nawacitanya Presiden bisa terpenuhi.

“Kita tau salah satu problem Maluku Utara adalah ekonominya sangat rendah, dengan TDB perkapita 24 juta pertahun, Maluku Utara ekonominya menempati posisi 31 dari 34 Provinsi di Indonesia”.

“Untuk itu diharapkan kepada masyarakat dan Pemerintah Provinsi Malut juga pemerintah kabupaten kota untuk bersatu menjadikan event ini menjadi event tahunan”, harap Rohmin. (HI)