TERNATE – Perselisihan antar dua kelurahan di Kota Ternate, yang sempat mengakibatkan bentrokan hari Sabtu (04/11/17) lalu, akhirnya mendapat titik terang.
Dua kelurahan yakni Kelurahan Tarau Ternate Utara dengan Kelurahan Kulaba Ternate Barat mendapat jalan tengah, setelah melalui pertemuan di Kantor Walikota Ternate Senin (06/11/17).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat di dua kelurahan, aparat keamanan, dan Pemkot Ternate.
Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Ternate M. Qufal Umaternate, usai melakukan pertemuan kepada awak media mengatakan, hasil pertemuan tadi disepakati menggunakan skema yang di ltentukan oleh pemerintah dengan mengacu pada tata cara penetapan dan penegasan Tapal Batas, di volume Batu Angus sebagai Batas Alam. “Nanti volumenya dihitung dulu baru diambil titik tengah untuk menentukan perbatasan,” tutur Qufal.
Lanjutnya, skema itu telah disetujui, tinggal nanti dari Bapelitbangda (Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) Kota Ternate bersama-sama dengan Bagian Pemerintahan, dengan aparat terkait, untuk turun ke lapangan melihat secara langsung, batas alam ini kemudian ditarik sesuai volume. “Skemanya sudah di sepakati tinggal mencari titik koordinatnya saja,” jelasnya.
Mengenai waktu kapan akan turun ke lapangan nanti, Ia mengaku masih tunggu dari Bapelitbangda karena nanti harus dilengkapi dengan peralatan untuk menentukan tapal batas tersebut. “Kita tunggu teman-teman Bapelitbangda, kapan mereka siap, karena harus dilengkapi dengan GPS maupun peralatan lain”, tutur Kabag Pemerintahan Pemkot Ternate.
Mudah-mudahan masyarakat bisa menahan diri, sehingga kesepakatan kita pada hari ini dengan menggunakan skema penetapan itu tetap berjalan dengan lancar. “Sama-sama menahan diri untuk tidak terprovakasi, juga teman-teman Bapelitbangda agar secepatnya bergerak jangan perpanjang jangka waktunya,” tandasnya. (HT)
