Beranda Maluku Utara Atasi Krisis Air Bersih, Pasangan yang akan Menikah Wajib Menanam Satu Pohon

Atasi Krisis Air Bersih, Pasangan yang akan Menikah Wajib Menanam Satu Pohon

931
0

TERNATE – Pemerintah Kota Ternate terus berupaya mencari jalan keluar terkait permasalahan krisis air bersih.

Untuk itu upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal itu yakni seluruh SKPD sampai ke kelurahan di himbau untuk membuat sumur resapan di kantornya masing-masing, termasuk juga para para pejabat daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dil ingkup Pemkot Ternate, bahkan warga yang nantinya menikah juga bakal dihimbau untuk menanam satu pohon. Hal ini disampaikan oleh Sekda Kota Ternate DR. M. Tauhid Soleman, MSi Selasa (28/11/2017).

Nantinya melalui kelurahan juga akan di himbau kepada warga yang nantinya menikah, minimal pada waktu nikah dapat menyediakan satu pohon untuk di tanam, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. “Sebenarnya dulu pernah ada tapi sudah cukup lama sehingga sekarang harus di dorong kembali, agar ada upaya kesadaran bukan hanya persoalan air semata tapi masalah lingkungan juga, sehingga ini juga bagian untuk mengurangi pemanasan global,” jelas Tauhid.

Tauhid mengatakan, permasalahan air ini akan dapat teratasi apabila semuanya dapat bekerja sama. “Harus ada upaya bersama sehingga permasalahan air dengan harapan bisa mencapai 100% di tahun 2019,  dan nol persen untuk kumuh dan 100% untuk sanitasi, karena hal itu sudah masuk pada tujuan target yang ditetapkan melalui Governance Goals,” katanya.

Dikatakannya, langkah yang dilakukan nanti yakni dimana seluruh kantor Instansi Pemerintah Kota Ternate, berkewajiban untuk menyiapkan sumur resapan di kantornya masing-masing, mulai dari kantor terbesar sampai di kelurahan  dalam lingkup Pemkot Ternate. “Mulai paling besar sampai terkecil. Jadi nanti kita akan menyurat secara resmi ke SKPD sampai ke tingkat kelurahan untuk membuat sumur resapan,” tuturnya.

Selain itu kata Tauhid, pihaknya juga menghimbau kepada kepada seluruh ASN dilingkup Pemkot Ternate untuk mempunyai kesadaran dengan gerakan bersama menyediakan sumur resapan di rumahnya masing-masing. “Kalau sudah ada tidak masalah, apakah itu dalam bentuk sumur resapan atau biopori atau apapun bentuknya  asalkan ada gerakan bersama untuk menyelamatkan air terutama agar air yang tidak terbuang percuma pada waktu hujan,” terang dia. (HT)