Beranda Halmahera Selatan 30 Penderita HIV/AIDS Terdeteksi, Tak Jalani Pengobatan Rutin

30 Penderita HIV/AIDS Terdeteksi, Tak Jalani Pengobatan Rutin

1135
0
Ilustrasi, (Albeu.com)

LABUHA – Penderita virus HIV/AIDS di wilayah Halmahera Selatan (Halsel) terus bertambah dari tahun ke tahun.
Bahkan sampai saat ini diketahui 30 penderita terdeteksi di Kabupaten Halmahera Selatan.

Selama periode 2008 hingga akhir 2017, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mendata setidaknya ada 48 orang tertindikasi HIV/AIDS di wilayah Halsel.
Hal ini disampaikan oleh, Firmansyah, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Halsel, Jumat (1/12) pekan kemarin, dimana pihaknya selama 2008 hingga 2017 terdata sebanyak 48 orang terjangkit virus HIV AIDS di Halsel.

“Dari 48 orang itu, 12 orang pengidap AIDS telah meninggal dunia, sementara 6 orang lainnya masih dalam proses pengobatan. Sementara 30 pengidap HIV/AIDS lainnya di Halsel masih berbaur dan berkeliaran di masyarakat karena tidak diketahui keberadaannya dan tidak menjalani pengobatan secara rutin,” terangnya.

Lanjut dia, dari 30 orang ini tidak diketahui keberadaannya dan tidak melakukan pengobatan secara rutin, sehingga masih berada dilingkungan masyarakat.
“Sebagian besar penderita HIV/AIDS di Halsel itu berasal dari kalangan ibu rumah tangga (IRT). Ini akibat dari perilaku seksual suami yang tidak sehat menyebab banyaknya IRT yang tertular HIV/AIDS,” jelasnya.

Saat ini, kata Firmansyah, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dengan turun ke desa desa di Halsel guna mencari para penderita. Dengan langkah itu, lanjut dia, maka dapat dilakukan penanganan sedini mungkin. Firmansyah menambahkan, tahun 2017, pihaknya turun ke desa dan mendapatkan 13 penderita HIV/AIDS. “Kami sarankan dan lebih bagus masyarakat dengan kesadarannya datang memeriksakan diri, biasanya mereka baru datang berobat setelah sakitnya parah,” ujarnya.

Dinkes Halsel ke depan akan berupaya mengkampanyekan kesadaran pemeriksaan diri sejak dini. Selain itu, di tiap Puskesmas pembantu juga akan disediakan unit yang menangani laporan pengidap HIV/AIDS.
“Tentunya dengan kerahasiaan data penderita yang terjamin,” pungkasnya.(Raja)