Beranda Halmahera Selatan Festival Limau Dolik, Bangkitkan Sejarah Muhammad Arif Billah dan Adat istiadat Tahane

Festival Limau Dolik, Bangkitkan Sejarah Muhammad Arif Billah dan Adat istiadat Tahane

2415
0

TERNATE – Event Festival Limau Dolik (FLD) yang dilaksanakan oleh komunitas Kapita Tahane di Desa Makeang, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, merupakan salah satu festival membangkitkan sejarah Kapita Tahane yang diangkat Sultan Nuku menjadi Sultan Jailolo dan diberi gelar Muhammad Arif Billah.

Festival yang digagas oleh sejumlah tokoh-tokoh muda Tahane ini tidak hanya mengangkat sejarah panglima perang tersebut, namun juga membangkitkan dan mengembalikan adat istiadat masyarakat Tahane, serta silturahmi seluruh orang Tahane yang berada di Maluku utara maupun di luar Maluku Utara.

Event ini, bakal dihadiri sultan dari empat kesultanan di Provinsi Maluku Utara (Malut) diantaranya, Sultan Tidore Husain Syah, Sultan Jailolo, Sultan Ternate dan Sultan Bacan.

Selain empat sultan, hadir juga Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Bahrain Kasuba serta seluruh masyarakat Makeang Tahane yang ada di Provinsi Maluku Utara.

Ketua Umum Kapita Tahane Asrul R. Ichsan, yang ditemui reporter media ini menjelaskan, “Festival Limau dolik adalah festival untuk mengembalikan sejarah, Muhammad Arif Billah yang merupakan seorang panglima perang atau dikenal dengan Kapita Tahane, yang telah hilang”, ungkap Acul sapaan akrab Asrul R Ichsan.

Lanjut Asrul, “Kehadiran sultan nanti untuk memberikan testimoni sejarah Kapita Tahane Muhammad Arif Billah, yang bersama-sama dengan Sultan Nuku berperang melawan penjajah.

Sementara itu, Sultan Tidore mengatakan “Yang paling penting dari hadirnya komunitas Kapita Tahane adalah membangkitkan dan memelihara semangat Muhammad Arif Billah”, ungkap Sultan Tidore.

Sultan berharap festival Limau Dolik ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan juga dilakukan napak tilas perjalanan Kapita Tahane, Muhammad Arif Billah.

Selain itu, event festival Limau Dolik ini disambut baik tokoh masyarakat Tahane di 10 Kabupaten Kota. Kader salah satu tokoh masyarakat Tahane Payahe menyampaikan, event festival Limau Dolik ini merupakan salah satu event yang menyatukan tali silaturahmi masyarakat Makeang Tahane di Maluku Utara.

“Dari tahun 1988, gunung Kie Besi meletus masyarakat Tahane yang keluar dari pulau Makian sampai saat ini tidak pernah berkumpul, tapi kami bersyukur dengan adanya festival ini kami masyarakat Tahane berkumpul di tempat dimana kami dilahirkan”, tutur Kader.

Sementara itu, sejarawan Universitas Hairun Ternate, Irfan Ahmad, menceritakan Muhammad Arif Billah atau dikenal dengan sebutan Sangaji Tahane merupakan orang kepercayaannya Sultan Saidul Djehat Muhammad El Mabus Amiruddin Sjah Kaicil Paparangan Jou Barakati (Nuku) yang berhasil melawan Verenigde Oost-indische Campagnie, (VOC), Ternate, Ambon, Banda dan sekutu pribuminya yang dipersenjatai lengkap, namun kerja keras Sultan Nuku yang didampingi Muhammad Arif Billah bertahan lebih dari 13 tahun. Hingga Nuku berhasil memenangkan pertarungan dan merebut Kesultanan Tidore kembali.

Muhammad Arif Billah, terlahir sebagai seorang petani yang tidak berstatus sosial, namun ia mampu bersaing dan mendapatkan gelar Sangaji yang biasanya ditugaskan di Makeang, setelah Kerajaan Komalo Besi Limau Dolik takluk pada kesultanan Ternate dan Tidore. (HI)