LABUHA – Aneh tapi nyata, namun itulah yang terjadi, pada Kepala Desa Indari, Djufri Arif.
Bagimana tidak, pembangunan 20 unit MCK yang diploting menggunakan Dana Desa di tahun 2017 dan menelan anggaran ratusan juta hanya closet tanpa dinding.
Jadilah sebuah pemandangan absurd berada di tengah-tengah desa. Hal tersebutpun mengundang komentar warga yang menilai Pemerintah Desa Indari Kecamatan Bacan Barat Kabupaten Halmahera Selatan dalam hal ini kepala desa setempat, diduga tidak kreatif dalam mengelola dana desa tersebut.
Pembangunan MCK yang menjadi pilihan Pemdes setempat untuk pembangunan desa Indari nyatanya tidak menyentuh masyarakat.
Karena dari 20 Unit MK CK itu dibangun hanya closetnya saja sementara bangunan yang menutupi kloset tersebut tidak di bangun.
“MCK yang dibangun oleh pemerintah desa ini sampai sekarang tidak bisa digunakan oleh kami, karena dari 20 unit MCK tersebut tidak ada bangunannya, yang ada hanya klosetnya saja sedangkan bangunannya tidak ada”, ucap Saiful Arafah saat ditemui awak media, Kamis(25/01).
Lanjut Saiful, Anggaran tahun 2017 yang digunakan untuk membangun MCK dan sejumlah pembangunan fasilitas lainnya memang tidak efektif.
“Kami kecewa dengan kinerja pemerintah di desa yang di pimpin Djufri Arif,” terangnya.
Sementara kepala desa Indari, Djufri Arif, saat disambangi ke kantornya tidak berada di tempat, hanya Kaur Keuangan Desa Husen Daud, namun saat dikonfirmasi Husen Daud tidak mau berkomentar masalah anggaran dan ia hanya mengatakan.
“Kalau pembangunan MCK itu untuk warga yang menengah kebawah atau tidak mampu, pembangunannya MCK itu di bangun di dalam rumah”, ujarnya.
Sementara pantauan awak media, beberapa unit MCK itu di bangun di luar rumah dan itu hanya ada klosetnya saja sehingga ternilai sangat mubajir pembangunannya.(Raja)