JAILOLO – Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) Kecamatan Ibu Selatan dan Jailolo Selatan (Jalsel) diduga kurang mendapat pembekalan terkait dengan pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih tetap (DPT).
Pasalnya, saat melakukan Coklit PPDP kedua Kecamatan tidak melakukan sesuai prosedur, dimana pada kegiata coklit PPDP Kecamatan Jalsel hanya melakukan permintaan nama kepala keluarga dan menempelkan stiker, sementara di Kecamatan Ibu Selatan semua nama yang berada di KK dimasukkan didalam stiker.
Demikian disampaikan ketua Panwaslu Halbar Aknosius Datang, saat diwawancara diruangannya pada Senin, (29/1/2018).
“Temuan adanya kekeliruan kegiatan Coklit oleh PPDP ditemukan di Desa Gamkonora Kecamatan Ibu Selatan dan Desa Tewe Kecamatan Jalsel,” ujarnya.
Kemungkinan karena hal tersebut dikarenakan PPDP desa setempat kurang mendapat pembekalan atau bagaimana.
” Karena pada ketentuan Coklit dilakukan guna mencocokkan DPT dengan nama di kartu keluarga (KK) dan selanjutnya dicatat nama KK dan jumlah pemilih bukan seperti yang terjadi,” jelas Aknosius.
Lanjutnya, Jadi sebagai mana tugas dan fungsi Panwaslu sesuai dengan undang-undang pemilu nomor 7 tahun 2017, pihaknya langsung melakukan peneguran dan perbaikan ditempatkan.
” Karena dikawatirkan bisa terjadi pengelembungan suara bila dalam Coklit semua nama dalam KK dimasukkan dalam daftar (ditulis di stiker),” katanya.
Hal itu, juga dibenarkan oleh ketua Panwascam Ibu Selatan, Ismail Kiat, bahkan di Desa Talang dan Tabobol, kegiatan Coklit hanya sampai pada tanggal 20 Januari 2018 pekan kemarin.
“Kegiatan Coklit hanya sampai pada tanggal 20 Januari dikarenakan PPK Ibu Selatan menyampaikan Coklit berakhir pada tanggal 20 Januari,” ucapnya.
Tambahnya, dengan adanya temuan tersebut kami (panwascam) akan menyurat kepada ke PPK juga KPUD, agar secepatnya memerintahkan kepada PPDP kedua desa untuk dilakukan Coklit,” sebut Ismail. (UK)
