TERNATE – Astuti Rasid memberikan pernyataan soal dirinya dianggap provokatif oleh saudara Yamin.
Pasalnya, berita yang diangkat di Media Babari.co tidak bersifat memprovokasi sebab dirinya hanya mengajak kepada mahasiswa Desa Tawa Kasiruta Timur, Kecamatan Leloi Jaya, Kabupaten Halmahera Selatan perduli terhadap problem sosial dan hanya mempertanyakan soal pemotongan pajak, tidak lebih.
Saat diwawancarai wartawan, (09/02/2018) di sebuah Kafe Kedai Family2, Astuti menuturkan, tidak pernah memprofokasi kepada siapapun, hanya saja, dirinya mempertanyakan soal pajak Rp.120.000 itu termaksud pajak apa, serta tidak mempermasalahkan soal pajak.
“Ini bukan provokasi, dan tidak memperdebatkan soal pajak, saya bukan menyinggung bahkan mempermasalahkan pajak, tetapi saya hanya mempertanyakan “pajak itu untuk apa?,” tuturnya.
“Saya mengajak kepada mahasiswa kembali dan melihat desa, untuk mengevaluasi kinerja dan kebijakan desa, jangan sampai terjadi penyelewengan anggaran desa”, ujarnya.
Astuti menambahkan, sepertinya Saudara Yamin, terlalu berlebihan menanggapi, dan ini akan menimbulkan masalah baru yang akan memutuskan tali silaturahmi antar mahasiswa. Sementara tugas mahasiswa sebagai agent of control social, yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap masalah sosial.
Harapannya, sebagai mahasiswa seharusnya kritis dalam menanggapi segala bentuk informasi, sehingga kita tidak salah kaprah, dan tidak mempersulit masalah. (Ty)
