WEDA – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Malut, Senin (12/02/2018) menyerahkan naskah akademik, Draf Perda Masyarakat Adat dan dua buah Peta Wilayah Adat Banemo dan Fritu kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.
Penyerahan draf Perda Adat oleh Aliansi Masyarakat Adat ini diserahkan langsung oleh Ketua PW AMAN Malut, Munadi Kilkoda, yang diterima oleh Asisten I Setda Halteng, Rustam yang mewakili Bupati dan Wakil Bupati Halteng yang serta didampingi oleh staf Ahli bidang Pengembangan dan SDM Kemasyarakatan, Saiful Ahmad.
Naskah Akademik ini kami serahkan kepada Pemkab Halteng untuk melakukan pengkajian kembali, Perda ini juga penting untuk menjawab problem atas hak-hak tanah, SDM dan Hutan Adat di Halteng,”ungkap Munadi kepada Senin,(12/02/2018) di kantor bupati.
Selain itu, AMAN Malut dihadapan Asisten I dan Staf Ahli Bupati mengatakan AMAN Malut juga melakukan studi etmologi kecil di Halteng yang menemukan 15 lebih kampung yang keberadaanya tidak diakui oleh negara,” kata dia.
Sementara itu, Sinum Karto Devisi HAM PB AMAN menuturkan bahwa AMAN Malut mendorong Masyarakat Adat menjadi sebuah Perda bukan untuk AMAN, kelompok maupun individu.
“Kami mendorong Masyarakat Adat bukan kepentingan kami, tapi ini adalah kepentingan Masyarakat Adat sendiri”, pungkasnya.
Semangat AMAN mendorongan Perda Masyarakat Adat ini mendorong Nawacita Pemerintahan Jokowi yang sudah menjadi agenda Kementerian LHK dalam mendorong percepatan Realisasi Hutan Adat tahun 2018 ini.
Hal itu menurut Asisten I Setda Halteng, Rustam mengatakan kami cukup menerima draf tersebut, dan hasil pertemuan hari ini kami akan laporkan kepada Bupati dan wakil Bupati Halteng.
“Kami hanya bisa menerima draf tersebut, selanjutnya nanti kami laporkan kepada Bupati dan wakil Bupati untuk pembahasanya selanjutnya,” ujarnya.(Red)
