LABUHA – Dedikasi tinggi patut diapresiasikan kepada para tenaga guru honorer Kementerian Agama (Kemenag). Bagaimana tidak sejak puluhan tahun para Omar Bakri ini telah mengabdi dengan gaji yang sangat kecil.
Kepala Sub Bagian (Kasubag), Tata Usaha (TU), Jauhar Tawari, menyampaikan, gaji tersebut sudah diatur dalam edaran Kementerian Agama Nomor 1 tahun 2018 dimana para tenaga (Guru) honorer yang terdaftar dibiayai oleh daftar isian perencanaan anggaran (Dipa) masing-masing satuan kerja (Satker).
“Kalau gaji honor itu sudah sejak lama hingga sekarang, masih Rp 250 ribu,” ucapnya.
Ia juga berharap ada perhatian bagi para guru honor agar semangat kerja para guru juga bisa termotifasi dengan baik.
“Tanggal 9 tim verifikasi dan validasi data honorer dari Kanwil Provinsi, akan datang memverifikasinya,” ujarnya.
Lanjut dia, pendataan dan verifikasi ini dilakukan dari Madrasah Iptidaiyah (MI) sampai Madrasah Aliah (MA), dimana data sebelumnya guru honorer di Halsel sebanyak 630 sekian, namun sampai saat ini baru terdata 172 sekian yang dilaporkan ke dirjen pusat.
“Ia data ini akan dikirim ke Dirjen Pendidikan Islam, untuk mengetahui data honorer di Halsel banyak itu,” katanya.
Lanjut Dia, verifikasi ini juga sudah sesuai dengan edaran sekjen kementerian agama RI yang mana memerintahkan agar didata guru honorer dengan tidak dijanjikan.
“Ini sesuai arahan Dirjen Kementeriaan Agama,” katanya. Selain itu kata dia, dalam edaran ini juga termuat, bahwa saat pendataan guru honorer di madrasah, apabila ASN yang mendata dan menjanjikan yang bersangkutan menjadi PNS maka itu bentuk penipuan dan kementerian agama tidak bertanggungjawab. (Raja)
