TIDORE – Warga dua Desa yakni Desa Toseho dan Desa Tului, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Senin 23/04/18 terlibat bentrok. Bentrok warga dua desa ini diduga dipicu perebutan tapal batas.
Warga dua desa tersebut saling serang menggunakan batu, kayu, katapel dan senjata tajam.
Aparat kepolisian polsek Oba serta anggota Koramil Oba yang tiba di lokasi bentrok berusaha membubarkan kedua belah pihak.
Namun salah satu aparat kepolisian berpangkat Brigpol, bernama, Sabur Ismail terkena lemparan batu dan dilarikan ke puskesmas terdekat.
Bentrok dua warga ini karena warga desa Toseho tidak terima wilayah mereka lebih kecil dari pada wilayah desa Tului. Alasan warga, karena desa Toseho merupakan desa tertua dibandingkan dari desa Tului yang baru dimekarkan pada tahun 2008 silam.
Bentrok warga di dua desa tersebut baru reda, setelah wakil Walikota Muhammad Senen yang didampingi Kapolres dan Dandim 1505, turun menemui warga yang bertikai.
Wakil Walikota, Muhammad Senen berjanji akan meyelesaikan masalah tapal batas tersebut sehingga tidak terjadi lagi bentrok. Wakil Walikota juga mengaku persoalan tapal batas di kota Tidore Kepulauan bukan hanya di desa Toseho dan Koli namun masih banyak lagi.
“Hari Rabu saya akan memanggil dua kepala desa yang bertikai ini, serta perangkat desa ke kantor Walikota untuk menyelesaikan tapal batas ini, dan pada hari Jumat saya akan turun kembali untuk melakukan pemasangan tapal batas antara dua desa”, kata Wakil Walikota usai melakukan pertemuan dengan warga Desa Toseho.
Sementara itu, Kapolres Tidore AKBP Doly, mengatakan untuk mengantisipasi bentrok susulan, pihaknya akan menerjunkan satu platon Dalmas untuk melakukan penjagaan. “Kita turunkan satu pleton dalmas untuk mencegah bentrokan susulan”, kata Kapolres. (HI)
