MALUT – Menanggapi aksi unjuk rasa warga 6 Desa Kecamatan Kao Teluk Kabupaten Halmahera Utara, Ketua KPU Provinsi Maluku Utara Sahrani Somadayo tidak banyak berkomentar perihal tuntutan Pemungutan Suara Ulang (PSU) 6 Desa yang GOLPUT di hari pencoblosan 27 Juni lalu.
“No coment, kalau yang lain saya masih bisa jawab, kalau 6 desa saya no coment. Karena Bawaslu sudah serahkan ke pusat jadi no coment, takutnya salah lagi”, jelas Sahrani.
Lanjutnya, “Saat ini kita fokus ke pleno jadi kita tidak lagi komentar soal 6 Desa, karena kita sudah laksanakan disana jadi kita tidak akan komentar lagi”, tegasnya.
Rapat pleno akan digelar di ibu kota Sofifi pada hari Sabtu 7 juli 2018. Pada rapat pleno nanti KPU hanya akan mengundang para saksi dari empat pasangan calon, Tim Paslon sementara untuk pasangan calon dapat hadir dalam rapat pleno itu.
Sementara sore kemarin, sejumlah massa dari enam desa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Provinsi di kelurahan Kota Baru, aksi tersebut dikawal ketat pihak kepolisan Polres Ternate. (PM)
