TOBELO – Reaksi keras Serikat Pekerja Transpot Indonesia (SPTI) Tobelo di tunjukkan siang tadi (Kamis, 26/07), dengan mendatangi langsung kantor Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Kelas II di kompleks pelabuhan Tobelo, lengkap dengan jajaran pengurusnya, aksi ini muncul disebabkan adanya pemberitaan salah satu media (koran harian) terkemuka di Maluku Utara, yang memberitakan dan mencatut nama SPTI sebagai organisasi ilegal.
Mereka (SPTI) menuding, salah satu staf UPP kelas II Tobelo yang memberikan pernyataan tersebut. “Salah satu staf pelabuhan wawancara deng wartawan kong bilang torang ini ilegal”, kesal salah satu anggota SPTI.
Datang dengan emosi, pengurus SPTI yang di kawal puluhan anggotanya, langsung ditemui oleh Kepala UPP Kelas II Tobelo,Umar Ismail, SH.
Kepada pengurus SPTI, Umar menjelaskan, permasalahannya ada pada kesalahan komunikasi saja. “Staf saya tidak bermaksud mengatakan bukan persoalan organisasi SPTI ilegal. Yang dia maksudkan adalah persoalan kantor tempat SPTI beraktifitas sekarang ini, itu yang belum ada izin”, jelas Umar sedikit menenangkan emosi pengurus SPTI dengan membeberkan kronologis pemberitaan media.
Menyinggung persoalan kantornya yang belum mempunyai izin, Ketua SPTI Tobelo, Nahor Lutunani dalam dialog tersebut mengatakan, benar adanya.
Sebab itu, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak berkompoten mana pun. “Memang benar, saya juga meminta maaf. Nanti saya dan kawan-kawan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak”, kata Nahor.
Dialog selama dua jam, yang awalnya sempat berjalan sedikit panas, akhirnya berakhir dengan menghasilkan sebuah solusi, kantor pelabuhan Tobelo akan melakukan klarifikasi kembali, bertita yang sudah terlanjur di muat.
“Intinya, staf saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan mendiskreditkan pihak SPTI. Tadi sudah kita dengar pernyataan staf saya, semua sudah jelas. Nantilah kita akan undang wartawan bersangkutan yang sudah memuat berita tersebut dan kita meminta klarifikasi kembali”, ungkap Umar kepada wartawan.
Sekedar diketahui, SPTI yang beroperasi di pelabuhan Tobelo, mempunyai anggota sebanyak 600 orang lebih. (Enol)