TOBELO – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halmahera Utara bersama 2 OKP besar lainnya yakni, GAMKI dan GMKI, rencananya Kamis (09/08) besok akan melakukan aksi besar-besaran.
Tidak tanggung-tanggung, dalam aksi mengecam ketidakjujuran Tim Seleksi Bawaslu, KNPI juga menggandeng organisasi Pemuda GMIH.
Tampil dengan nama Pemuda Peduli Demokrasi, juru bicara aksi, Imanuel Sale, S.Si kepada para wartawan, membenarkan rencana tersebut.
“Kami sudah berkonsolidasi dan menyurat secara resmi ke pihak kepolisian untuk menggelar aksi di besok hari. Kita pastikan, kita akan memboikot kantor tersebut”, ungkap Imanuel.
Ditanyakan persoalan berganti nama menjadi Pemuda Pembela Demokrasi (PPD), lelaki yang menjabat ketua Pemuda GMIH menjelaskan, perjuangan ini bukan mengatas namakan pribadi, tetapi mewakili seluruh pemuda.
“Yang jelas kita tidak berjuang sendiri-sendiri. Beberapa OKP bergabung dalam wadah KNPI, kemudian di suport lagi oleh pemuda GMIH. Sebab itu, nama kelompok kami yang akan melakukan aksi besok yaitu, Pemuda Pembela Demokrasi”, jelas dia.
Dalam tuntutannya besok, PPD secara lantang akan berteriak untuk membatalkan hasil seleksi yang telah dipublikasikan. PPD menilai, dalam seleksi Bawaslu, sarat akan kepentingan dan praktek suap.
“Kita punya data lengkap. Kalian (wartawan) pasti tahu juga, persoalan sebuah video yang beredar di media sosial, salah satu Timsel menerima uang dari peserta seleksi. Hal ini sudah mengindikasikan ada pikiran yang kurang baik dalam proses seleksi. Intinya, kita mau batalkan dan harus di ambil alih oleh Bawaslu pusat”, tutup Imanuel.
Terpisah, Kepolisian Resort Halmahera Utara lewat Kasubag Humas Ipda. Risal Ibrahim, ketika dikonfirmasi lewat telepon seluler persoalan aksi demonstrasi besok hari, membenarkan telah menerima surat. Hanya saja menurut dia, pihaknya lagi mempelajari surat yang masuk tadi.
“Benar kami telah menerima sura mengenai aksi besok. Kami juga sementara mempelajarinya”, unkap Kasubag Humas menjawab pertanyaan wartawan lewat sambungan seluler.(Enol)
