TIDORE KEPULAUAN – Bila tak ada halangan melintang, maka kota Tidore Kepulauan sebagai salah satu kota di Provinsi Maluku Utara ini diperkirakan dalam 3 (tiga) tahun bakal menjadi kota yang mampu bersaing dengan kota lainnya di Maluku Utara maupun di luarnya.
Hal itu menyusul adanya perencanaan sejumlah pembangunan meliputi Pertanian, Perikanan, Perhubungan, Pariwisata, Infastruktur, Keagamaan, Pendidikan, maupun Hospital yang berskala Internasional oleh Executive Chairman Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growt Area (BIMP-EAGA) Business Council.
Perencanaan tersebut bahkan telah dibuatkan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bersama PT Halmahera Jaya Gemilang dan Investor Brunai Darussalam BIMP-EAGA Business Council berupa penandatanganan Memorandum of Agremeent (MoA), Sabtu (25/8).
Dalam kerjasama itu disepakati 10 (sepuluh) poin perencanaan pembangunan di kota Tidore Kepulauan oleh BIMP-EAGA meliputi Agribisnis, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Akuakultur, Pertambangan, Infrastruktur strategis, Pariwisata, dan Pendidikan kesehatan.
Bahkan untuk mewujudkan jalannya perencanaan pembangunan itu, BIMP-EAGA merencanakan menggelontorkan dana hingga 28 triliun. Sebagaimana disampaikan Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim, MH kepada awak media seusai penandatanganan Memorandum of Agremeent (MoA) di halaman kantor wali kota belum lama ini.
“Insya Allah saya tidak bisa membayangkan tadi juga saya kaget nilai berapa. Padahal 28 triliun. Tadi dalam bahasa inggris kalau tidak salah itu 2 million. Dan kalau 13 ribu perdolar beratari 26 triliun,” kata Wali Kota.
Menurut Wali Kota, kesemua poin kerjasama dengan nilai yang sebanyak itu bakal dilaksanakan setelah tim teknis dari BIMP-EAGA atau Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growt Area kembali ke Tidore dan melakukan verifikasi atas semua yang masuk dalam kategori kerjasama itu.
“Jadi, ini Insya Allah mereka tidak kecewakan masyrakat karena PP modal asing sudah keluar dua bulan lalu. Seperti beliau sampaikan, bahwa setelah tim tenaga teknis mereka kunjungan kesini, kurang lebih satu bulan atau bisa dua minggu. Mereka cek semua yang mengenai usa dan perjanjian kerja sama itu. Dan setelah satu bulan itu kita sampaikan ke DPRD Propinvi, Pusat dan juga ke kementerian Pusat,” jelas Wali Kota. (SS)