TERNATE – Pelaku pencurian alat elektronik jenis Handphone (HP) dan Leptop yang terjadi pada April 2018 di depan masjid IAIN Ternate, kelurahan Akehuda, Ternate Utara akhirnya diamankan oleh pihak kampus IAIN Ternate dan telah diserahkan kepada Kepolisian, Senin (10/09).
Pelaku yang diketahui berinisial YTH (28) ternyata seorang mahasiswa di salah satu Universitas ternama di kota Ternate. YTH diamankan berkat adanya rekaman CCTV Gedung Pasca Sarjana kampus IAIN Ternate.
Awalnya, YTH telah dicurigai oleh Ardiyanto (21) seorang mahasiswa IAIN Ternate yang juga selaku pengurus masjid IAIN Ternate. Karena sudah sejak awal mencurigai YTH, seusai shalat dzuhur, Ardiyanto bersama Yusri Haji yang juga merupakan salah satu korban pencurian HP langsung menghampiri pelaku dan menanyakan identitas pelaku.
Kata Ardiyanto, pelaku saat ditanya terlihat dalam keadaan panik dan menjawab pertanyaan dengan tidak jelas.
“Pelaku panik sehingga menjawab pertanyaan dengan tidak jelas, selanjutnya pelaku dibawa ke ruang Kabag Umum kampus, karena massa mahasiswa sudah mulai berkumpul,” jelas Ardiyanto.
Setelah pelaku diamankan ke ruangan umum kampus, pelaku langsung diambil alih oleh Dekan Syariah IAIN Ternate Ustad Yamin Hadad, selanjutnya Dekan Syariah IAIN Ternate kemudian menghubungi Kasat IK Res Ternate dan melaporkan kejadian Pencurian tersebut.
Pelaku lalu diamankan oleh anggota Piket Sat Intelkam Polres Ternate, bersama Yusri Haji (korban) dan Ardiyanto untuk dimintai keterangan sekaligus membuat laporan Polisi.
Kepada Polisi, pelaku mengakui telah melakukan pencurian berupa dua buah hp merek Xiomi, satu buah hp merek Samsung J2 Crime, satu buah hp merek Vivo, dan satu buah Laptop merk Acer (milik kampus).
Menariknya, pelaku melancarkan aksi pencuriannya di tempat yang sama yakni di lokasi masjid IAIN Ternate. Dan telah dilakukan lebih dari dua kali. Diketahui, modus pencurian dilakukan pelaku pada saat para target atau korban dalam waktu pelaksanaan shalat.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di ruangan Unit Resmob Polres Ternate guna dilakukan pemeriksaan dan proses pengembangan kasus lebih lanjut. (SS)
