MOROTAI – Nampaknya Universitas Pasifik (Unipas) Kabupaten Pulau Morotai tahun 2018 ini gigit jari. Bagaimana tidak, setelah diduga gagal mewisudakan ratusan mahasiswa gara-gara diduga salah satu Dosen yang belum memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN).
Unipas Morotai berdiri sejak tahun 2012 silam, namun tahun pendaftaran Mahasiswa baru terbilang sepi.
Padahal di tahun sebelumnya sebanyak 400 lebih calon mahasiswa baru, di terima Unipas. Namun untuk tahun ini (2018) hanya 200 orang lebih yang masuk kuliah di universitas tersebut.
Diduga ini lantaran berhembus isu, jika kampus bakal ditutup karena tidak lagi didukung oleh pemerintah setempat.
”Unipas tidak lagi mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah dan molornya mahasiswa yang diwisudakan menjadi penyebab Unipas kurang diminati,” ucap Wakil Rektur (Warek) II Unipas, Irfan Hi. Abdurahman, Rabu (19/9).
Meski kali ini kurang peminat. Irfan dengan optimis mengaku tahun depan Unipas bakal diminati kembali seperti tahun sebelumnya.
“Dengan adanya peraturan bupati wajib pendidikan 16 tahun bagi masyarakat Morotai, maka tahun 2019 orang akan berbondong-bondong bakal kuliah di Unipas lagi,” yakin Irfan. (Ical)
