MOROTAI – Nampaknya aksi, Senin (26/11) bertempat di depan kantor bupati itu bukan saja dilakukan ratusan masyarakat Morotai dan ASN dilingkup Pemda Morotai yang tergabung dalam barisan Koalisi Masyarakat Morotai Bersatu (KMMB). Namun, sejumlah tokoh agama di Morotai juga kembali bergabung dengan barisan KMMB.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pulau Morotai, Hi Arsad Haya, dalam orasinya mengatakan, “Saya mewakili masyarakat Morotai. Marilah kita satukan langkah untuk memerangi kesewenangan-wenangan oleh aparat, dan kami tidak ingin daerah ini kacau. Jika mau daerah ini aman, maka sebagai pemimpin harus menjalankan aturan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Dirinya lantas memohon kepada aparat kepolisian bahwa, apabila pejabat siapa pun dia, kalau ada indikasi melakukan suatu pelanggaran maka segera usut dengan tuntas, demi untuk keamanan dan kekayaan negeri ini. Olehnya itu, dengan aksi maka marilah kita satukan kebenaran untuk menghancurkan kebatilan,” tegas Ketua MUI.
Sementara Pendeta, Meyane Mahura mengaku sedih melihat kondisi Morotai saat ini, karena selama Morotai dimekarkan menjadi Kabupaten perekonomian dan umat beragama saling bergandengan tangan untuk memajukan Morotai, namun setelah di jabatan oleh Bupati Benny Laos semuanya berubah.
“Saya tidak tega melihat penguasa menginjak-injak Morotai, marilah kita bersama-sama, bersatu melawan pimpinan yang zalim,” tuturnya.
Terpisah, Pendeta Gereja Kristen Protestan Injil Indonesia (GKPII) Desa Darame, Adnis Iwisara meminta seluruh masyarakat Morotai bersatu untuk melengserkan Bupati dari jabatannya, karena ucapannya yang menyebut bakal menutup sejumlah gereja di Morotai telah menghina umat Kristen terutama umat Nasrani, bahkan telah menghina Tuhan, karena gereja adalah rumah Tuhan dan tempat untuk beribadah. Bupati bisa menang hukum di dunia, tapi tidak mungkin menang melawan hukum Tuhan, saya menghimbau seluruh masyarakat Morotai mari kita bersatu, jangan biarkan negeri ini di obok-obok oleh pimpinan yang zalim, saya malu sebagai tokoh agama kristen, jika menutup gereja sama halnya dengan ada melawan tuhan Yesus. Jadi marilah kita rapatkan barisan lawan orang ini,” tegasnya. (Ical)