TERNATE – Puluhan Mahasiswa dari Aliansi Peduli Morotai (AMP) melakukan unjuk rasa di Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Maluku Utara (Malut).
APM menilai bahwa, Beny Laos selalu bertindak sewenang-wenang dan arogan, dan sengaja menggusur hak hidup masyarakat di pulau Morotai.
“Kami menduga dengan sengaja Bupati, telah menjual sumber-sumber kekayaan pulau Morotai, demi menambah keuntungan pribadi,” ujar Kordinator Lapangan Maruf Majid, melalui selebaran yang diberikan. Senin (10/12).
AMP juga mempertanyakan, jika kasus pemalsuan tanda tangan merupakan bagian dari delik aduan, mengapa pihak Polda Malut terkesan diam, padahal telah dilaporkan oleh salah satu anggota dewan terkait.
“Untuk itu AMP mendesak Polda Malut segera periksa dan tahan Bupati Pulau Morotai, terkait pemalsuan tanda tangan” tambahnya.
“Jika tuntutan ini tidak terakomodir maka kami akan konsolidasi seluruh OKP Malut untuk menduduki Polda Malut,” pungkasnya.(HT)
