Beranda Maluku Utara Tahun Ini, DKP Target PAD Rp 2,3 Miliar 

Tahun Ini, DKP Target PAD Rp 2,3 Miliar 

594
0
Kepala DKP Pulau Morotai, Suriani Antarani.

MOROTAI – Setelah sukses melebihi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2018. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, tahun 2019 ini menargetkan PAD senilai Rp 2,3 Miliar.

Menurut Kepala DKP Pulau Morotai, Suriani Antarani, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, ”PAD yang ditargetkan ke kami ini lantaran pertimbangannya karena adanya bantuan armada tangkap yang akan diberikan oleh pemerintah pusat di tahun ini, sehingga PAD kami juga naik. Dari total PAD yang di targetkan ini kami sangat optimis, dan sangat membutuhkan fasilitas pendukung berupa armada tangkap, karena nelayan sangat membutuhkan armada tersebut, sehingga bisa menunjang PAD kita,” jelasnya.

Dijelaskan ,”Selain fasilitas pendukung berupa armada tangkap yang di dapatkan. DKP sendiri juga berhasil melampaui tagert PAD, dimana di tahun 2018 terget PAD senilai Rp 1,72 Miliar, namun kami bisa capai melebihi dari target Rp 1,77 miliar. Ini artinya bahwa kehadiran SKPT sangat menunjang pendapatan daerah,” terangnya.

Suriani juga mengatakan, ”Menunjangnya PAD ini lantaran adanya kehadiran Sentral Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Morotai, sehingga ekspor ikan yang sudah dilakukan sebanyak lima kali di tahun 2018 itu PAD yang kami dapatkan Rp 500 juta lebih. Selain PAD dari ekspor ikan, kata Suriani. Kami juga ada distribusi lainnya seperti sewa Costore, Tremoking dan lainnya,” tuturnya.

Dia menambahkan, ”Untuk tahun 2019 ini ikan yang sudah siap kami ekspor sebanyak lima konteiner dengan berat 65 ton, dan ini sudah masuk ekspor ke enam. Dan ini sudah pasti PAD yang akan masuk ke daerah Rp 195 juta, karena dalam 1 kilo ikan itu kami akan ambil Rp 3.000 rupiah, dikalikan 65 ton maka PAD yang kami dapatkan senilai itu,” ucapnya.

Selain PAD yang masuk ke daerah, kata Suriani, Setiap ikan yang di ekspor itu uangnya juga akan masuk ke devisa kas negara, karena pada saat ekspor perdana yang kami lakukan sebanyak 23 ton itu pihaknya sudah menyumbang ke kas negara Rp 2,9 Miliar.

”Kalau sebanyak 65 ton yang saat ini sudah siap di ekspor sudah pasti uang (devisa) yang masuk ke negara kurang lebih Rp 15 Miliar,” ungkapnya.

Dirinya mengaku, ”Memang saat ini ikan sudah siap di ekspor, hanya saja terkendala dengan kapal tol laut. Kalau kapal tol laut lancar maka ekspor pun akan lancar, karena produksi kita selalu siap, hanya saja terkendala di kapal. Tapi kita berencana akan membawa ikan ke Ternate lewat Tobelo menggunakan mobil termoking,” tandasnya. (Ical)