TERNATE – Bawaslu Provinsi Maluku Utara dan para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Utara, mendeklarasikan Pemilu Bermartabat.
Empat point deklarasi yang ditandatangani diantaranya, akan mengawasi dan mengawal pelakasanaan Pemilu tahun 2019 guna mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Pada point kedua, Bawaslu dan PWI sepakat menolak segala bentuk diskriminasi berupa kampanye hitam, politisasi SARA, Politik Uang serta Pemilu berintegritas tanpa hoaks.
Pada point ketiga, dalam pemberitaan Pemilu selalu menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Dan pada point empat, turut serta membantu TNI-Polri memberikan rasa aman bagi masyarakat Maluku Utara.
Selain penandatanganan deklarasi, Bawaslu-PWI Malut juga melakukan penandatangan kerjasama Pengawasan Partisipatif, yang juga disaksikan para ketua Bawaslu kabupaten kota serta OKP dan LSM.
Ketua Bawaslu Maluku Utara, Muksin Amrin SH MH mengungkapkan, pelaksanaan Pemilu 2019 serentak ini dapat berlangsung dengan kondusif, aman, damai, dan sesuai yang diharapkan masyarakat.
Karena itu, untuk menuju ke Pemilu seperti ini, butuh dukungan semua pihak, termasuk kalangan wartawan.
“Kami sudah melakukan pengawasan dari tahapan, hingga masa kampanye ini, sehingga untuk menciptakan Pemilu yang kondusif, butuh kerjasama yang baik antara kami dengan wartawan,” kata Muksin Amrin, Kamis (21/3/2019).
Dikatakan dia, dalam hal kemitraan pengawasan partisipatif ini, tentu tidak hanya sebatas pertemuan seperti ini dengan PWI, untuk Bawaslu langsung tindaklanjuti dengan membuat nota kesepahamaan antara Bawaslu Maluku Utara dengan PWI Maluku Utara.
Hal ini dilakukan untuk menggapai pestra demokrasi agar berjalan dengan jujur, adil, dan transparan dan bebas dari segala bentuk pelanggaran Pemilu 2019, sehingga tercipta Pemilu yang bermartabat dan berintegritas.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Maluku Utara, Halik Djokrora mengatakan, apa yang dilakukan Bawaslu Maluku Utara menggandeng wartawan dalam melakukan pengawan pemilu serentak ini, bukan sekadar menginginkan Pemilu berjalan dengan kondusif, tapi juga berkualitas.
Halik Djokrora menyambut baik langkah yang dilakukan Bawaslu, akan tetapi dalam menjalankan tuga jurnalis para wartawan yang tergabung dalam PWI tentunya menjalankan fungsinya, tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.
“Wartawan itu dalam menjalan tugasnya, seperti tugas kerasulan, penyampai risalah. Tentunya apa yang disampaikan ini, sesuai fakta. Dan kami berkomitmen untuk menjadi pemeran yang baik,” ujar Halik Djokrora. (HI/Red)