Beranda Halmahera Utara Terungkap Alasan Belum Difungsikannya RPH di Tobelo

Terungkap Alasan Belum Difungsikannya RPH di Tobelo

756
0
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Halmahera Utara, Lambert Lumamuly S.ST ketika dimintai konfirmasi.

Terungkap Alasan Belum Difungsikannya RPH di Tobelo

TOBELO – Belum dioptimalkannya dengan baik Rumah Potong Hewan (RPH) di Tobelo Halmahera Utara, menjadi sorotan dari Kepala Bidang Peternakan Provinsi Maluku Utara Anwar Husein, SPT.

Sebelumnya, Anwar Husein dalam arahannya saat memberikan materi pada kegiatan Advokasi Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Betina Produktif mengatakan, fungsi RPH sangat membantu mengetahui keberadaan ternak sapi yang di potong, apakah itu betina produktif atau bukan.

“Kalau RPH ada, pasti akan diketahui sedari awal, apakah yang di potong betina produktif atau bukan. Kalau diketahui dari awal lewat RPH, pastilah sudah dicegah. Tapi sayangnya di Tobelo, RPH belum dioptimalkan dengan baik,” kata Anwar saat memberikan materi.

Dia juga menitipkan pesan kepada Kepala Dinas Pertanian Halmahera Utara, untuk segera berkoordinasi dengan Bupati dan Sekda.

“Jangan lupa, saya titip pesan kepada Kadis untuk berkoordinasi Bupati dan Sekda terkait mengoptimalkan RPH yang telah di bangun. Hal ini supaya kita mudah mengontrol pemotongan sapi”, pesan Anwar.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Halmahera Utara, Lambert Lumamuly, S.ST ketika dimintai konfirmasi oleh awak media terkait masalah ini menjelaskan, RPH yang dibangun di desa Kali Pitu, pemfungsiannya terkendala karena akses jalan dan lokasi tersebut berdekatan dengan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah.

“Memang benar, RPH sudah di bangun, tepatnya di desa Kali Pitu. Cuma sayangnya, akses jalan yang belum memadai dan jaraknya berdekatan dengan TPS, maka belum dioptimalkan,” aku Lambert memberikan penjelasan.

Pada hal, Lambert juga mengakui, Halmahera Utara dari sisi ketersediaan daging sapi, kabupaten ini termaksud menjadi hitungan di Propinsi Maluku Utara.

“Halmahera Utara menjadi hitungan di Maluku Utara dalam hal produsen daging sapi. Bahkan, pada hari raya kurban banyak sapi di Maluku Utara yang di pasok dari daerah ini”, kata dia.

Lanjut dia, Halmahera Utara sudah bisa dikategorikan sebagai daerah swasembada daging sapi. Hal ini dibuktikan, lanjut Lambert, dengan pengiriman sapi keluar Maluku Utara dari Halmahera Utara. Dirinya juga meyakinkan, bahwa yang dibawa keluar Halmahera Utara, adalah sapi jantan, “Kawan-kawan boleh tahu, pengiriman sapi keluar Maluku Utara melalui pelabuhan Feri Tobelo, pemuatannya berlangsung tiap minggu. Tujuannya fariatif, selain Manado, ada juga Kalimantan. Yang perlu ditekankan, sapi yang dibawa keluar adalah yang jantan,” ungkap dia.

Kabid Peternakan Halut ini juga berjanji akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas, guna berkonsultasi dengan Bupati dan Sekda, terkait masalah pengoptimalan RPH.

“Iya, bersama dengan Kadis, kami akan berkonsultasi dengan pimpinan kami yaitu, Bupati dan Sekda mengenai masalah ini,” janji Lambert kepada para pewarta yang mengerumuninya. (Enold)